Hilangkan Kekhawatiran

K. Tatik Wardayati

Penulis

Hilangkan Kekhawatiran

Intisari-Online.com – Arthur Gordon berbagi kisah pembaruan spiritualnya sendiri dalam sebuah cerita kecil yang disebutnya The Turn of The Tide. Ia menceritakan tentang suatu waktu dalam hidupnya ketika ia mulai merasa bahwa segala sesuatunya basi dan datar. Antusiasmenya berkurang. Dan situasi itu berkembang dari hari ke hari dan semakin memburuk.

Akhirnya, ia memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari seorang dokter. Mengamati tidak ada yang salah secara fisik, dokter bertanya apakah Gordon mampu mengikuti instruksi yang diberikannya untuk satu hari.

Ketika Gordon menjawab bahwa ia bisa, dokter mengatakan kepadanya untuk menghabiskan hari berikutnya di tempat ia bahagia sebagai seorang anak. Ia bisa tetap makan, tapi ia tidak berbicara dengan siapa pun atau membaca atau menulis atau mendengarkan radio. Dokter kemudian menulis empat resep dan menyuruh Gordon membukanya satu di jam sembilan, dua belas, tiga sore, dan enam.

“Apakah Anda serius?” tanya Gordon.

“Anda tidak akan berpikir kalau aku bercanda ketika Anda membayar tagihan saya,” kilah sang dokter.

Keesokan harinya, Gordon pergi ke pantai. Saat ia membuka resep pertama, ia membaca “Dengarkan baik-baik”. Ia sempat berpikir dokter ini gila. Bagaimana ia bisa mendengarkan selama tiga jam? Tapi ia telah setuju untuk mengikuti perintah dokter, maka ia pun mendengarkan.

Ia bisa mendengar suara laut dan burung-burung. Setelah beberapa saat, ia bisa mendengar suara lain yang tidak begitu jelas pada awalnya. Saat kembali mendengarkan, ia mulai berpikir laut telah mengajarkan hal kesabaran, rasa hormat, kesadaran, dan saling ketergantungan. Ia mulai mendengarkan suara dalam keheningan, dan mulai merasakan tumbuhnya kedamaian.

Saat tengah hari, ia punmembuka resep kedua dan membaca “Coba mencapai kembali”. “Mencapai kembali apa?” Gordon mulai bertanya-tanya. Mungkin untuk masa kanak-kanak, mungkin untuk kenangan saat-saat bahagia. Ia berpikir tentang masa lalunya, tentang saat-saat kecil sukacita. Ia mencob auntuk mengingat kembali dengan tepat. Dan saat mengingat, ia merasakan kehangatan mengalir dalam tubuhnya.

Saat pukul tiga, ia pun membuka resep ketiga. Sampai saat ini, resep sebelumnya sangat mudah dimengerti. Tapi yang satu ini berbeda, isinya “Periksa motif Anda”.

Pada awalnya Gordon defensif. Ia berpikir tentang apa yang diingkannya, keberhasilan, pengakuan, keamanan, dan ia membenarkan semua itu. Tapi kemudian pikiran itu terlintas di benaknya bahwa motif itu tidak cukup baik, dan mungkin di dalamnya adalah jawaban untuk situasi yang membosankan.

Ia menilai motifnya. Ia berpikir tentang kebahagiaan masa lalu. Dan akhirnya, jawabanpun datang kepadanya.

“Dalam sekejap ada kepastian,” tulisnya, “Saya melihat bahwa jika motif seseorang salah, tidak ada yang bisa benar. Tidak ada bedanya apakah Anda seorang tukang pos, seorang penata rambut, seorang salesman asuransi, atau seorang ibu rumah tangga. Selama anda merasa Anda melayani orang lain, Anda melakukan pekerjaan dengan baik. Ketika Anda hanya peduli dengan membantu diri sendiri, Anda melakukannya kurang baik, sehingga hukum gravitasi tak terelakkan.”

Ketika pukul enam tiba, resep terakhir pun tidak butuh waktu lama untuk melakukannya “Tulis kekhawatiran anda di atas pasir”. Gordon pun berlutut dan menulis beberapa kata dengan sepotong kulit kerang. Lalu ia berbalik dan berjalan lagi. Ia tidak melihat ke belakang, ia tahu bahwa air pasang akan datang dan menghapus tulisannya di pasir itu.