Find Us On Social Media :

Sungai Kesulitan

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 3 Agustus 2014 | 21:00 WIB

Sungai Kesulitan

Intisari-Online.com – Seorang wisatawan yang sangat lelah datang ke tepi sungai.

Tidak ada jembatan tempat ia bisa menyeberang. Saat itu sedang musim dingin dan permukaan es telah membeku. Sementara hari mulai gelap, wisatawan itu ingin mencapai sisi lain dari sungai dan ada sedikit cahaya untuk melihatnya. Ia berpikir apakah sungai beku itu dapat menahan berat badannya atau tidak.

Akhirnya, setelah ragu-ragu dan takut, ia berlutut dan mulai sangat hati-hati merayap di seluruh permukaan sungai yang membeku itu. Ia berharap dengan mendistribusikan berat tubuhnya, es cenderung tidak pecah tepat di bawahnya.

Setelah ia melakukan perjalanan lambat dan menyakitkan hingga setengah jalan di seberang sungai, tiba-tiba ia mendengar suara orang bernyanyi di belakangnya. Dari keremangan, ia melihat 4 kuda dengan beban batubara yang dikendarai oleh seorang pria yang bernyanyi dengan riangnya. Dan seolah-olah terbawa oleh angin, kuda-kudanya pun meluncur bagaikan kereta luncur di atas sungai yang sama.

Kisah tadi menggambarkan seberapa kita dalam menjalani hidup.

Beberapa orang berdiri di tepi keputusan karena tidak membuat pikiran tenang untuk mengambil keputusan. Lainnya berdiri di tepi untuk berusaha mengumpulkan keberanian menyeberang ke sisi lain dari tugas atau masalah.   Di sisi lain, beberapa orang merangkak atau merayap melalui kehidupan karena takut akan es yang tipis.

Iman mereka tidak cukup kuat untuk menahan mereka. Namun, masih ada orang-orang yang bersiul saat mereka berjalan. Iman merekalah yang tak tergoyahkan.

Ketika kita menghadapi sungai kesulitan, kita tidak perlu takut, juta tidak merayap melalui kehidupan. Tuhan telah berjanji untuk membantu. Dan dengan bantuan Tuhan maka kita pun bisa membuat perjalanan ke sisi lain dengan aman.