Intisari-Online.com – Sebuah keluarga memiliki anak laki-laki kembar yang mirip satu sama lain. Jika salah satu merasa terlalu panas, maka yang lain pikir terlalu dingin. Jika salah satu mengatakan volume TV terlalu keras, maka yang lain mengklaim volumenya kurang. Mereka berseberangan dalam segala hal, salah satu optimis, yang lain pesimis.
Hanya ingin melihat apa yang akan terjadi, pada hari ulang tahun si kembar, ayah mereka mengisi semua kamar si anak pesimis dengan semua mainan imajinatif dan game. Sementara ruangan si optimis sarat dengan pupuk kandang kuda.
Malam itu, sang ayah melewati ruang si pesimis dan menemukannya sedang duduk menangis di tengah hadiah-hadiahnya.
“Mengapa kamu mengangis?” sang ayah bertanya.
“Karena teman-teman saya akan cemburu, saya harus membaca semua petunjuk ini sebelum saya bisa melakukan apa saja dengan hal ini, saya akan terus-menerus perlu baterai, dan mainan saya akhirnya akan rusak,” jawab si kembar pesimis.
Melewati ruang si optimis, sang ayah menemukan ia sedang menari kegirangan di tumpukan kotoran. “Mengapa kau begitu senang?” tanya sang ayah.
Si kembar optimis menjawab, “Harus ada kuda poni rasanya di sini!”
Rasa optimis selalu memandang apapun dengan positif.