Find Us On Social Media :

Memberi Tanpa Memikirkan Kekurangan

By K. Tatik Wardayati, Senin, 22 September 2014 | 21:00 WIB

Memberi Tanpa Memikirkan Kekurangan

Intisari-Online.com – Pagi itu Billy membantu neneknya membersihkan kelapa. Setelah kelapa menjadi bersih, nenekpun mulai memarutnya. Dengan campuran sedikit air, santanpun dihasilkan. Billy sangat memperhatikan apa yang dilakukan oleh neneknya. “Nek, mengapa harus diperas seperti itu?” “Jika nenek tidak memerasnya, maka santan-santan ini tidak akan pernah dihasilkan.” “Adakah yang bisa langsung menghasilkan tanpa memeras?” “Tentu saja ada. Lihatlah sarang lebahmu, sarang itu akan terus menghasilkan madu tanpa kau harus memerasnya.”

Apakah kita memiliki karakter seperti kelapa? Apakah kita memberi setelah kita diperas sedemikian rupa? Karakter seperti santan kelapa adalah seseorang yang sangat peduli dengan hartanya sehingga cenderung sukar untuk memberi. Berbeda dengan sarang lebah yang selalu memberikan madunya tanpa diperas, ia akan selalu memberi tanpa memikirkan berapa banyak harta yang akan berkurang dalam hidupnya.

Kelapa yang selalu diperas, lama-kelamaan akan kehabisan santannya. Demikian juga dengan orang yang sangat kikir dan selalu memperhitungkan hartanya, tidak akan mendapatkan berkat dalam hidupnya. Mereka akan selalu merasa kurang sehingga mengalami kekeringan dalam hidupnya.

Tetapi, sarang lebah tidak akan pernah kehabisan madunya karena lebah-lebah itu tidak pernah berhenti bekerja. Sama dengan seseorang yang selalu memberi, baik kepada sesama atau kepada Tuhan. Tuhan akan selalu memberkati dan memberi kelimpahan, sehingga ia tidak akan mengalami kekurangan. (SD)