Find Us On Social Media :

Ucapan Terakhir Aku Mencintaimu

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 27 September 2014 | 18:00 WIB

Ucapan Terakhir Aku Mencintaimu

Intisari-Online.com – Suami Carol tewas dalam kecelakaan tahun lalu. Jim, berumur lima puluh dua tahun, ketika sedang dalam perjalanan pulang dari kerja. Seorang pengemudi yang masih remaja dengan tingkat alkohol dalam darah yang sangat tinggi, menabrak mobil Jim. Remaja itu berada di ruang gawat darurat selama kurang dari dua jam.

Ironisnya, saat itu adalah hari ulang tahun kelima puluh Carol. Dan Jim memiliki dua tiket pesawat ke Hawaii di sakunya. Ia akan memberikan kejutan kepada istrinya itu. Sayangnya, ia terbunuh oleh sopir mabuk.

“Bagaimana kau bisa selamat?” tanya seseorang kepada Carol, setahun kemudian.

Mata Carol dipenuhi air mata. Tapi dengan lembut ia meraih tangan si penanya dan berkata, “Tidak apa-apa. Saya ingin memberitahu Anda. Pada saat saya menikahi Jim, saya berjanji tidak akan pernah membiarkan ia meninggalkan rumah di pagi hari tanpa memberitahu kepadanya bahwa saya mencintainya. Ia pun membuat janji yangs ama. Ini seperti lelucon di antara kami, hingga kehadiran bayi di tengah kami. Kami harus menjaga janji itu. Saya ingat, ketika berjalan menyusuri jalan, mengatakan ‘aku mencintaimu’ dengan gigi terkatup ketika saya marah, atau mengemudi ke kantor dengan menaruh catatan kalimat itu di mobilnya. Rasanya itu adalah tantangan yang lucu.”

“Kami membuat banyak kenangan untuk mencoba mengatakan ‘Aku mencintaimu’ sebelum tengah hari setiap hari dalam pernikahan kami.”

“Pagi hari saat Jim meninggal, ia meninggalkan kartu ulang tahun di dapur dan menyelinap keluar ke mobil. Saya mendengar suara mesin mobil. Oh, tidak, tidak, pikirku. Saya pun berlari keluar dan menggedor jendela mobil hingga ia terjatuh.”

“Di sini di ulang tahun kelima puluh, Bapak James, Saya Carol, ingin mengatakan ‘aku mencintaimu’.”

“Begitulah cara saya bisa selamat. Mengetahui bahwa kata-kata terakhir yang saya katakan pada Jim adalah ‘aku mencintaimu’.”