Find Us On Social Media :

Tidak ada Gelombang yang Tetap

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 5 Oktober 2014 | 21:00 WIB

Tidak ada Gelombang yang Tetap

Intisari-Online.com – Alkisah hiduplah dua ekor kuda muatan. Mereka bekerja bersama-sama selama bertahun-tahun, menarik gerobak petani. Selama bertahun-tahun pula, mereka sering berdebat satu sama lain, mengeluh bahwa orang lain tidak bisa minggir, atau sedikit terlalu cepat, atau sedikit terlalu lambat.

Hingga suatu hari, salah satu dari dua kuda itu tiba-tiba mati. Kuda yang masih hidup sangat marah mengenai hal ini.

Kuda itu bercermin pada semua pertengkaran yang telah lalu. Ia tiba-tiba mengerti bahwa itu tidak seharusnya dilakukan. Ia menyadari bahwa itu telah menyia-nyaiakn semua energi yang ada untuk persahabatan dan kebaikan.

Kuda itu malu dan memutuskan untuk menjalani hidup yang lebih baik di masa depan. Siapapun pasangan barunya, ia akan berlaku yang berbeda. Tetapi, waktu berlalu, dan kuda itu lupa. Suatu hari ia menangkap dirinya berada dalam perilaku yang sama meski telah bersumpah tidak pernah terlibat dalam pertengkaran lagi.

Suatu  malam, di kandang, kuda itu memutuskan untuk mencari keledai petani, yang bereputasi bijaksana di antara keledai lain. Keledai itu pun mendengarkan cerita sang kuda.

Akhirnya, keledai itu menjawab, “Adalah baik bila Anda telah melihat apa yang telah terjadi. Jika Anda benar-benar ingin berubah, hal ini mungkin saja… Tapi akan butuh waktu yang lama. Apakah Anda siap untuk menerima ini?”

Kuda itu menjawab pasti karena ia tidak ingin kembali ke perilakunya yang lama. Apapun akan lebih baik daripada demikian.

Keledai pun melanjutkan, “Ada satu yang sangat sederhana, dan pada saat yang sama hal yang sangat sulit harus Anda lakukan. Ingat setiap hari bahwa suatu hari, mungkin hari ini, mungkin bertahun-tahun dari sekarang, Anda akan mati. Ingatlah bahwa setiap hari kuda pasangan Anda akan mati. Ingat setiap hari bahwa setiap makhluk lain yang Anda lihat, suatu hari akan mati. Ingatlah bahwa semua hewan yang hidup hari ini merupakan bagian dari gelombang, yang akan segera pecah dan hilang di pantai selamanya, yang akan diikuti oleh gelombang baru, lagi, dan lagi. Tidak ada gelombang tetap. Satu-satunya hal yang tetap adalah laut.”

Air mata mengalir di mata kuda itu.

Keledai itu melanjutkan, “Hanya jika Anda mengingat akan kematian Anda menjadi berkemauan keras dan cukup sadar untuk tidak menunda kasih. Ini adalah saran saya untuk Anda, mungkin suatu hari Anda mungkin akan datang untuk tahu apa yang abadi.”