Find Us On Social Media :

Kisah Tupper dan Tupperware

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 16 Desember 2014 | 20:00 WIB

Kisah Tupper dan Tupperware

Intisari-Online.com – Dengan proses dua langkah penemuannya, Earl Tupper S., menciptakan salah satu hal yang paling praktis sampai saat ini, yaitu wadah makanan plastik kedap udara yang masih menyandang namanya.

Earl Silas Tupper lahir di sebuah peternakan di New Hampshire pada tahun 1907. Sebagai anak laki-laki, ia menerapkan kreativitas asalnya ke perangkat bangunan yang membuat pekerjaannya di pertanian keluarga dan rumah kaca menjadi lebih mudah. Bahkan, ia mendapatkan hak paten atas bingkai yang digunakannya untuk mengemas ayam yang dijual.

Tupper muda menunjukkan bakat untuk berjualan. Ia meningkatkan pendapatan keluarganya dengan menjual unggas dari pintu ke pintu dan bukan bukan berjualan di pasar.

Beberapa tahun setelah lulus dari sekolah negeri pada tahun 1925, Tupper berangkat untuk menjemput                 impian kekayaannya. Setelah bekerja di berbagai pekerjaan di Massachusetts, ia memutuskan untuk menggunakan pengalaman terbaik pertaniannya yaitu pembibitan dan lansekap. Dari tahun 1928 – 1930, Tupper berbisnis lansekap dan pembibitan pohon yang sukses, karena Depresi Besar negaranya, perusahaannya pun bangkrut pada tahun 1936.

Di waktu luangnya, dengan notebook nya ia selalu berkutat dengan pertanyaan ilmiah, percobaan, dan penemuan. Lalu, Tupper menemukan pekerjaan di Viscoloid, divisi plastik DuPont di Leominster, Massachusetts.  Meski hanya setahun, Tupper selalu menganggap pelatihan formal dalam desain, penelitian, pengembangan, dan manufaktur itu sebagai awal sebenarnya dari pendidikannya. Kemudian ia mengambil pengalamannya ini dan mendirikan sebuah perusahaan plastik sendiri pada tahun 1938.

Perusahaan The Earl Tupper S. segera mengubah besar bisnisnya dari subkontrak untuk DuPont yang melengkapi tentara Amerika dengan masker gas dan barang-barang lainnya untuk Perang Dunia II. Setelah perang, Tupper memutuskan untuk fokus pada produksi barang-barang konsumsi berbahan plastik. Sebuah tantangan baginya, karena plastik saat itu masih langka, umumnya rapuh, berlendir, dan bau. Tentu saja konsumen menjadi lebih rewel daripada tentara.

Tupper menciptakan metode untuk mengubah polietilen slag, hitam, berbau pusuk dari proses penyempurnaan minyak mentah, menjadi plastik yang tangguh, kokok, dan bebas lemak, tetapi juta bersih, jelas, dan tembus pandang. Merupakan langkah maju dalam dirinya, dan berharap produknya ini disukai oleh indra seorang ibu rumah tangga.

Lalu, ia pun mengembangkan segel yang kedap udara dan kedap air, meniru kaleng cat. Ini dimaksudkan sebagai alternatif penyimpanan makanan untuk jangka pendek atau jangka panjang, selain kaleng.

Di tahun 1946, Tupper memasarkan produk rumahnya itu, yang sekarang ada dalam berbagai warna-warna cerah. Namun, publik tetap tidak  yakin. Lalu, pada tahun 1948, Tupper menemukan bahwa dua perwakilan penjualan Stanley Home Products menjual banyak produknya. Stanley pun memperkenalkan produk mereka ke para ibu rumah tangga yang berkumpul di sebuah “pesta nyonya rumah”. Mengingat saat mudanya ia berhasil menjual produk dari rumah ke rumah, maka ia bergabung dengan Stanley untuk menggabungkan kekuatan. Hasilnya, Tupperware Home Parties, hingga sekarang masih menjadi penjualan eksklusif Tupperware.

Pada akhir tahun 19500-an, Tupperware Parties adalah fenomena nasional. Bahkan setelah ada perusahaan lain yang menirup produk Tupper itu, namun teknik penjualan home parties menjamin Tupperware sebagai penjualan yang unik dan unggul dalam industri.

Ketika Earl Tupper menjual perusahaannya sebesar 16 juta dolar pada tahun 1958, ia telah menggabungkan kecerdikan dan kecerdasan penjualan sepanjang sejarah.