Find Us On Social Media :

Seandainya Saja

By K. Tatik Wardayati, Senin, 29 Desember 2014 | 19:45 WIB

Seandainya Saja

Intisari-Online.com – Alkisah, dua orang gelandangan sedang duduk bercengkerama di sudut jalan. Gelandangan yang pertama mengatakan, “Hidup ini memang susah, tapi seandainya saja aku punya uang satu juta rupiah, pasti hidupku bahagia.”

Ternyata obrolan itu didengar oleh seorang jutawan yang kebetulan lewat. Maka ia pun bertanya, “Maaf, saya tadi mendengar Anda berkata bahwa hidup Anda akan bahagia jika Anda memiliki uang satu juta rupiah?”

“Benar sekali, Pak,” jawab gelandangan pertama.

“Baiklah, saya akan memberi Anda satu juta rupiah. Semoga Anda berbahagia,” kata jutawan itu lagi.

Setelah sang jutawan menyerahkan uang dan pergi, apa yang dikatakan gelandangan itu?

“Wah, seandainya saja aku tadi bilang sepuluh juta!”

Ada banyak kata “seandainya saja” menjadi kata favorit dalam kehidupan kita. Seandainya saja aku lahir di keluarga konglomerat yang kaya-raya dan sukses, seandainya saja aku punya keahlian, kekayaan, popularitas, seandainya saja aku seperti si A, si B, si C, dan seterusnya.

Benjamin Frannklin pernah mengatakan “Rasa “cukup” membuat orang miskin menjadi kata, tapi rasa “tidak cukup” membuat orang kaya menjadi miskin.”

Rasa cukup ditentukan dari bagaimana cara kita memandang dan menyikapi apa yang terjadi dan apa yang kita miliki. Bukan impian yang membuat kita bahagia, tapi rasa syukurlah yang menentukannya. (SD)