Penulis
Intisari-Online.com – Arman, penyelia di unit pemasaran divisi personal care sebuah perusahaan multi-nasional, baru saja dipanggil manajer yang menjadi atasan langsungnya.
“Arman, untuk sementara kau ditarik menjadi staf ahliku. Biarlah posisimu diambil alih dulu oleh Ita.”
Berita itu demikian mengagetkan.
Di sudut pantri, sambil menyeruput kopinya, ia merenung. Entah kenapa, tiba-tiba ia teringat kisah gadis kecil bernama Gillian yang dibacanya dalam buku The Innovation Secrets of Steve Jobs karya Carmine Gallo. Gillian bikin orangtuanya pusing kepala. Ulangan-ulangannya jelek, tugas selalu terlambat mengumpulkan, dan ia tidak bisa berkonsentrasi di kelas. Guru dan pembimbing di sekolah sudah tiba pada kesimpulan, Gillian perlu dipindahkan ke sekolah dengan kebutuhan khusus. Ibunya membawa dia ke psikologi di sekolah itu. Setelah mewawancarai Gillian, si psikolog keluar untuk ngobrol dengan ibu Gillian. Sambil keluar, ia sengaja menghidupkan radio. Di lorong, lewat jendela kaca mereka dapat melihat ke dalam kantor. Tampak Gillian dengan luwes bergerak-gerak menari mengikuti irama musik di radio. Betapa anggun dan alami gerakannya! Psikolog itu lalu mengatakan, “Bu, putri Ibu tidak ada masalah. Bawa saja dia ke sekolah tari.”
Gillian Lynne-lah orangnya yang berpuluh tahun kemudian berkolaborasi dengan Andrew Lloyd Webber melahirkan nomor-nomor teater-musikal kelas wahid seperti Cats dan The Phantom of The Opera. Gillian adalah ilustrasi yang amat nyata dari prinsip pertama yang diangkat Gallo untuk bisa menjadi inovator: Do what you love.
Arman mengambil jurusan ekonomi karena menuruti kemauan ayahnya. Tapi semua orang tahu di mana passion-nya berada. Segala macam alat yang rusak selalu dapat diperbaikinya.
Arman meletakkan cangkir kopi dan kembali ke meja kerjanya. Sebuah ide tumbuh dalam benaknya. Kalau ia bisa menjadi dirinya sendiri, rasanya tidak akan berat memenuhi cita-cita ayahnya, agar ia jadi pengusaha. (Intisari Oktober 2012)