Penulis
Intisari-Online.com – Alkisah, seorang raja memberikan putrinya kalung berlian yang indah. Namun, kalung itu dicuri dan seluruh punggawa kerajaan pun mencarinya kemana-mana tapi tidak bisa menemukannya. Ada yang mengatakan seekor burung mungkin telah mencurinya. Raja kemudian meminta mereka semua untuk mencari dan akan memberikan hadiah 50.000 koin emas bagi siapa saja yang menemukannya.
Suatu hari, seorang petugas sedang berjalan pulang di sepanjang sungai di samping kawasan industri. Sungai ini benar-benar tercemar, kotor, dan bau. Saat ia berjalan, petugas itu melihat benda berkilauan di sungai dan ketika ia memperhatikan, ia melihat sebuah kalung berlian. Ia memutuskan untuk mencoba mengambilnya, agar ia mendapatkan hadiah 50.000 koin emas.
Ia memasukkan tangannya ke dalam sungai kotor itu dan mencoba menyambar kalung itu, entah mengapa kalung itu tidak tertangkap. Ia mengangkat tangannya dari sungai itu dan terlihat kalung itu masih ada. Ia mencoba lagi , kali ini ia masuk ke sungai dan celananya pun kotor karena sungai kotor itu. Ia menggunakan seluruh lengannya untuk mengambil kalung itu. Tapi anehnya, kalung itu tetap saja masih ada di situ. Ia keluar dan mulai berjalan menjauh, merasa stres.
Setelah beberapa waktu, ia kembali lagi. Petugas itu melihat kalung berlian itu masih di sana. Kali ini ia bertekad untuk mendapatkannya, tidak peduli bagaimana. Ia memutuskan untuk terjun ke sungai, meskipun itu terlihat menjijikkan karena sungai itu tercemar, hingga seluruh tubuhnya pun kotor. Ia terjun dan mencari kalung itu kemana-mana, namun ia gagal. Kali ini ia benar-benar bingung dan keluar dari sungai itu dengan merasa sangat tertekan. Ia merasa tidak bisa mendapatkan kalung itu sehingga tidak akan mendapatkan hadiah.
Saat itu seorang bijak yang sedang berjalan-jalan, melihat petugas itu, dan bertanya apa yang terjadi. Petugas itu tidak ingin berbagi rahasia dengan orang bijak itu, karena ingin mendapatkan hadiah untuk dirinya sendiri, sehingga ia menolak memberitahu apapun kepada orang bijak itu. Namun, orang bijak itu bisa melihat bahwa orang ini bermasalah, maka sekali lagi ia meminta petugas itu untuk menceritakan masalahnya dan berjanji tidak akan memberitahu siapapun tentang masalahnya.
Petugas itu pun mengerahkan keberaniannya dan memutuskan untuk memberitahu orang bijak itu. Ia menceritakan tentang kalung berlian dan bagaimana ia mencoba dan mencoba terus untuk mengambilnya, tapi terus gagal. Orang bijak itu kemudian mengatakan kepada petugas itu, mungkin ia harus mencoba melihat ke atas, ke arah cabang pohon, dan bukan di sungai kotor. Petugas itu mendongak dan benar. Kalung itu tergantung pada cabang pohon. Rupanya, ia mencoba menangkap bayangan dari kalung itu di sungai yang kotor.
Mencari jalan keluar yang lain bila suatu masalah tidak dapat diselesaikan dengan jalan yang satu, serta berpikir kemungkinan jalan keluar yang tidak terduga.