Find Us On Social Media :

Hewan pun Mencintai Anaknya Sebesar Cinta Manusia kepada Anaknya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 12 Februari 2015 | 20:30 WIB

Hewan pun Mencintai Anaknya Sebesar Cinta Manusia kepada Anaknya

Intisari-Online.com – Gunung-gunung terhampar dengan indah. Tapi pria itu tidak peduli sedikit pun pada pemandangan di sekitarnya. Pria itu dan anaknya menghabiskan banyak waktu untuk berburu di pegunungan ini. Pria itu tidak pernah meleset memainkan busur dan anaknya. Ia tidak terkalahkan. Tembakannya selalu memiliki tujuan yang pasti. Ia hanya memilih target, menarik busur, dan melesetkan anak panahnya.

Tidak ada binatang yang cukup cepat atau cukup gesit untuk menghindar dari anak panahnya. Lihat, di sana, rusa kecil! Seekor rusa kecil harusnya menjadi salah satu hewan yang paling manis di alam. Tapi pria itu tidak mengagumi alam di pegunungan ini. Segera setelah ia melihat hal itu, ia ambil anak panah dari tabungnya, membentangkan busurnya, dan wusss!! Rusa kecil itu terjatuh mati.

Kemudian pria itu melihat ibu rusa beberapa meter dari situ. Ia tidak bisa melihat ibunya dengan jelas dari sudutnya berdiri, sehingga ia menunggu. Ibu rusa itu sangat sedih melihat bayi kecilnya. Ia menjerit saat ia mulai menjilati luka bayinya. Sama seperti ia sedang berkonsentrasi saat itu, pria itu melepaskan anak panahnya dengan cepat. Dan, ibu rusa itu pun tewas di tempat.

Tapi itu tidak cukup bagi pria itu. Ia pikir mungkin ada rusa lebih banyak di daerah itu, karena ia mendengar suara gemerisik di sekitar rumput. Setidaknya ada satu lagi di sana, mungkin juga dua. “Tiga rusa lebih baik daripada dua,” pikirnya, saat ia siap. Kemudian ia menemukan sumber suara dan melepaskan anak panahnya pada sebuah bayangan di rimbunnya rerumputan.

Ia bangga ketika mendengar suara badan lain jatuh ke tanah. Tapi harga dirinya berubah menjadi sebuah kesedihan saat mendengan erangan! Rusa tidak mengerang seperti itu. Itu adalah suara manusia. Pria itu bergegas dan melihat bahwa anak panah ketiganya telah membunuh, bukan rusa, tapi anaknya sendiri, yang ikut pergi berburu bersamanya!

Pria itu tercengang. Ia tampak mendengar sebuah suara mengatakan, “Hei, manusia! Sekarang kau tahu apa rasanya melihat anakmu mati dipanah?  Hewan-hewan sangat mencintai anak-anak mereka seperti yang engkau lakukan. Berapa banyak penderitaan yang telah kau sebabkan pada induk hewan!”

Pria itu berdiri di sana, mati rasa, juga patah hati memperhatikan suara yang datang dari sisinya. Kemudian dalam sekejap ia menyadari bahwa hewan lain yang didengarnya di rumput itu bukan rusa, melainkan harimau! Sayang, ia terlambat….