Intisari-Online.com – Hidup ini bagaikan seseorang yang sedang menari. Ia tidak hanya menyenangkan dirinya, tetapi orang yang melihatnya. Di samping ia menikmati tarian itu, ia juga harus mampu membuat orang lain gembira dan bahagia dengan apa yang ditampilkannya.
Yang membuat tarian itu menarik, indah, tentu bukan hanya karena gerakan yang ia pertunjukkan tetapi juga karena alunan musik yang mengalun. Saat menari ia harus selalu fokus kepada tempatnya berpijak supaya ia tetap seimbang dalam posisi dan gerakan.
Hidup juga adalah sebuah tarian, tentu tarian hidup. Menjalani kehidupan, kita tidak hanya fokus dengan diri kita namun juga orang lain. Terkadang orang lain yang ada di sekitar kita kerap mengamati dan menilai bagaimana kita hidup dan mengisi kehidupan kita.
Karena itu ketika kita beraktivitas tentau bukan hanya untuk menyenangkan diri kita tetapi juga membuat orang lain bahagia. Itulah yang kita sebut hendaknya setiap orang menjadi berkat bagi orang lain. Sebagaimana seorang penari tetap fokus pada tempat di mana ia menari, maka kita juga harus tetap melihat tempat di mana kita hidup dan berdiam.
Apapun tariannya dan hidup yang kita jalani, lakukan semuanya itu dengan ceria dan semangat. Jangan takut salah karena melalui kesalahan itu kita tahu akhirnya mana yang benar. Jangan khawatir dengan kritikan karena lewat kritikan itu kita berpacu untuk membuat yang terbaik.
Yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati sisi demi sisi hidup kita. Biarlah hidup mengalir bagai air menyusur sungai sampai ke tempat terendah, namun kita tetap rendah hati. Biarlah hidup kita “berhembus” bagai angin yang memberi kesegaran dan mengusir panas, maka hendaknya kita tetap membawa kesegaran dan keteduhan bagi orang lain. (SD)