Find Us On Social Media :

Tragedi Menjadikan Jalinan Persahabatan yang Indah

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 26 Mei 2015 | 20:15 WIB

Tragedi Menjadikan Jalinan Persahabatan yang Indah

Intisari-Online.com – Rami dan Tika tidak pernah selalu bersama. Mereka adalah tetangga dan teman sekolah, tetapi mereka saling acuh satu sama lain setiap kali mereka bertemu di jalan atau di sekolah.

Tika adalah seorang gadis cantik dengan rambut hitam dan panjang. Ia adalah gadis paling populer di sekolah. Gadis-gadis lain di sekolah iri melihatnya dan mereka mengaguminya. Ia juga populer di kalangan guru karena ia selalu mendapat nilai yang baik. Ia bergabung dengan kelompok lari dan selalu menang.

Di sisi lain, Rami, adalah kebalikan dari Tika dengan status popularitasnya. Meskipun Rami juga seorang gadis cantik, ia tidak semenakjubkan Tika. Ia juga mendapat nilai bagus, tapi Tika selalu lebih tinggi. Inilah sebabnya ia membenci Tika.  Itu tidak membantu bahwa keluarga mereka adalah teman, menjadi tetangga, dan semuanya. Orangtua mereka tahu bahwa gadis-gadis mereka tidak sedekat seperti yang mereka harapkan, tetapi mereka tidak mengetahui bahwa ada permusuhan di antara dua gadis itu.

Hingga keadaan berubah ketika suatu sore di sekolah. Kebanyakan orang sudah pulang. Rami lupa waktu dan tidak menyadari bahwa hari sudah mulai gelap. Ia telah menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan untuk riset sebuah proyek.

Saat ia sedang berjalan menyusuri lorong, ia mendengar suara dari salah satu ruangan. Diam-diam ia pergi ke jendela untuk melihat keributan yang terjadi, dan dengan ngeri, ia melihat Tika berjuang menyelamatkan diri dari seorang pria. Tika memohon pada pria itu untuk berhenti dari perbuatan yang tidak menyenangkan dan membiarkannya pergi.

Tanpa ragu-ragu, Rami menerobos masuk ke dalam ruangan dan memukul pria itu dengan buku-bukunya. Ia terus memukulnya sambil berteriak minta tolong. Melihat keberanian Rami, pria itu ketakutan dan lari.

“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Rami kepada Tika saat ia membantu Tika berdiri. Ia merasakan tangan Tika gemetar.

“Terima kasih,” kata Tika, sambil terisak. “Kami hanya berbicara, tiba-tiba ia mulai menciumku dan aku ketakutan.”

“Kita harus memberitahu guru tentang pria itu besok,” kata Rami sambil marah.

Please, tidak. Ini akan merusak reputasi saya.”

Memahami apa maksudnya, Rami setuju untuk tetap diam tentang seluruh kejadian itu, namun menegaskan bahwa, mulai saat itu, mereka akan pergi ke sekolah dan berjalan pulan bersama-sama hanya untuk keamanan.

Sore itu, tragedi itu membawa dua gadis yang saling bermusuhan untuk menjalin persahabatan yang indah di antara mereka.