Find Us On Social Media :

Kisah Kain yang Gagal

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 31 Mei 2015 | 19:00 WIB

Kisah Kain yang Gagal

Intisari-Online.com – Suatu hari Mencius pulang sekolah lebih awal daripada biasanya. Ketika itu ibunya sedang menenun kain. Sembari tetap menenun, ibunya bertanya, “Kenapa pulang cepat, Nak?”

Mencius menjawab, “Sekolah libur, Bu.”

Menyadari Mencius telah berbohong, ibunya serta-merta berhenti menenun, lalu berdiri mencari gunting. Begitu didapatkan, tanpa ragu ia menggunting hasil tenunan yang sudah 80% jadi! Padahal itu hasil kerja kerasnya selama berbulan-bulan.

Mencius terpana. Shock. “Kenapa Ibu melakukan itu?!”

Ibunya menjawab dengan kalem, “Mencius, lihatlah. Walaupun sudah 80% jadi, kalau Ibu mogok menenun, maka sama saja kain ini tidak jadi. Tidak berguna. Karena ‘hampir jadi’ itu tak sama dengan ‘jadi’. Hasil kerja Ibu baru membuahkan hasil, bila Ibu kerjakan sampai selesai.”

Mencius meraba-raba ke mana arah pembicaraan Ibunya.

Lalu Ibunya melanjutkan, “Demikian pula kamu. Engkau belajar, tetapi kalau suka membolos, walaupun hanya sehari, maka hasilnya tidak akan maksimal. Tidak akan cukup berharga. Sama saja dengan kain yang baru 80% jadi.”

Menyadari kesalahannya, Mencius segera bersujud, paikui, di hadapan Ibunya, minta ampun. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. (Siek Tjay King – Intisari Oktober 2014)