Intisari-Online.com – Seorang murid bertanya kepada Guru, “Apa itu cinta?”
Sang Guru menjawab, “Untuk menjawab pertanyaan Anda, pergilah ke ladang gandum dan pilihlah gandum yang terbesar, dan kembalilah ke sini.
Tapi ada aturan ini: Anda bisa pergi melaluinya hanya sekali dan tidak bisa kembali untuk memilih.”
Murid itu pun pergi ke ladang gandum, melalui baris pertama, ia melihat satu gandum besar, tapi ia bertanya-tanya… mungkin ada salah satu yang lebih besar nanti.
Kemudian ia berjalan lagi, melihat lagi gandung yang lebih besar. Tapi ia berpikir, mungkin ada satu yang lebih besar lagi menunggu di depan.
Kemudian, ketika ia selesai melewati lebih dari setengah ladang gandum, ia mulai menyadari bahwa gandum itu tidak sebesar seperti sebelumnya yang telah ia lihat. Ia tahu ia telah kehilangan yang terbesar, dan ia menyesal.
Akhirnya ia kembali kepada Sang Guru dengan tangan kosong.
Sang Guru mengatakan kepada muridnya, “Itulah cinta… Anda akan terus mencari yang lebih baik, tetapi ketika kemudian Anda menyadari, Anda telah kehilangan orang yang besar cintanya.”
“Lalu, apakah pernikahan itu?” tanya murid itu.
Sang Guru berkata, “Untuk menjawab pertanyaan Anda, pergilah ke ladang jagung dan pilihlah jagung terbesar, dan kembalilah. Kembali ada aturan untuk itu: Anda hanya dapat melewatinya sekali saja dan tidak bisa kembali untuk memilih.”
Murid itu pergi ke ladang jagung. Kali ini ia berhati-hati untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, ketika ia mencapai di tengah-tengah ladang, ia mengambil satu jagung yang menurutnya memuaskannya. Dan ia kembali kepada Sang Guru.
Sang Guru mengatakan kepada murid itu,” Kali ini Anda membawa kepadaku sebuah jagung. Anda mencari satu yang bagus, dan Anda memiliki iman dan percaya bahwa inilah yang terbaik yang Anda dapatkan. Inilah pernikahan.”