Intisari-Online.com – Seorang pemuda sedang membersihkan rumahnya dari air hujan yang membasahi lantainya. Pemuda itu melihat ada seorang nenek yang sedang berteduh & terlihat kedinginan di seberang rumahnya. Pemuda itu masuk lalu berdoa, “Tuhan, tolonglah nenek di depan rumahku, agar tidak kedinginan dan agar bisa segera kembali ke rumahnya.”
Beberapa saat kemudian, nenek itu masih di seberang rumahnya dan terlihat sangat lemas. Pemuda itu kembali berdoa, “Tuhan, nenek itu mulai lemas. Tolonglah.”
Tidak lama kemudian nenek itu jatuh pingsan di depan rumahnya. Lagi, pemuda itu berdoa, “Tuhan, mengapa Engkau diam saja? Aku sudah berdoa agar Tuhan dapat menolong nenek itu.. Mengapa Tuhan tidak mendengar?”
Tuhan pun menjawab, “Aku mendengar doamu, makanya Aku membawa nenek itu menuju rumahmu, namun kau tak membuka pintu.”
Sering kali kita berdoa kepada Tuhan untuk meminta sebuah mujizat. Tuhan selalu mendengar dan memberikan mukjizat-Nya, hanya saja terkadang kita tidak peka. Kita lebih memilih menunggu mukjizat datang tanpa mau bertindak apapun.
Kasih-Nya adalah sebuah mukjizat. Dalam kehidupan kita, kasih yang kita berikan kepada sesama kita akan menjadikan berkat dan mukjizat bagi mereka.
Ada sebuah kalimat "a simple act of caring, create an endless ripple", yang berarti “sebuah tindakan kasih yang sederhana, menciptakan kasih yang akan berbalik kepada diri kita kelak di kemudian hari.” (SD)