Intisari-Online.com – Seorang ahli sihir menari di taman bunga, menari dengan bunga, burung-burung, dan seorang sarjana datang kepadanya, lalu bertanya, “Aku telah mendengar bahwa Anda selalu mengulangi ‘cinta, cinta’. Apa sih cinta itu?”
Ahli sihir itu melanjutkan menari, karena apa lagi yang bisa dijawabnya kecuali menari?
Cinta menghujani di sekitar kita. Pohon-pohon memahami hal itu, danau juga memahami, awan putih yang mengambang di langit memahami hal-hal itu, tapi sarjana itu buta.
Ahli sihir itu melanjutkan menari. Sarjana itu berkata, “Hentikan melompat-lompat, berikan jawaban atas pertanyaan saya. Jangan hanya melompat, jawabnlah. Saya bertanya, ‘Apa itu cinta?’”
Ahli sihir itu berkata, “Saya cinta. Dan jika Anda tidak dapat melihatnya di tarian saya maka Anda pasti tidak akan melihatnya sama sekali ketika saya berhenti menari. Jika Anda tidak melihatnya dalam nyanyian saya makan akan jauh melampaui pemahaman Anda ketika saya diam. Saya telah memberikan Anda jawaban.”
Sarjana itu mulai tertawa. Katanya, “Jawaban ini sungguh bodoh! Saya seorang yang mengetahui tulisan tentang hal suci, saya ingin jawaban yang benar. Saya bukan tidak berpendidikan desa. Saya membaca berbagai macam tulisan. Beri saya jawaban yang masuk akal. Jika tidak mengatakan bahwa Anda tidak tahu jawabannya.”
Ahli sihir itu menyanyikan sebuah lagu. Dalam lagu itu isi syairnya seperti berikut, “Aku telah mendengar bahwa setelah insiden terjadi bunga berkembang di taman dan kebun itu menari dengan sukacita di keindahan bunga yang unik tersebut. Tukan emas kota datang dan berkata, ‘Mengapa kau begitu mabuk! Apa pengalaman hebat yang telah terjadi? Apa alasan Anda untuk menari?’
Kata tukang kebun, ‘Lihatlah bunga-bunga ini!’
Kata tukang emas, ‘Tunggu! Saya tidak akan setuju tanpa menguji mereka. Ia mengambil batu ujian dari tasnya yang ia gunakan untuk menguji emas. Ada batu yang dapat menguji emas untuk mengetahui apakah itu asli atau palsu.
‘Ia mengusap bunga di atas batu, tapi tidak ada yang bisa diketahui dengan cara ini, bunga hancur dan mati.”
Bunga-bunga pasti tertawa, pohon-pohon tertawa, awan di langit pasti tertawa. Dan tukang kebun juga tertawa.”
Ahli sihir itu tertawa dan berkata kepada sarjana itu, “Apa yang Anda minta pada saya adalah sama. Anda ingin menguji cinta pada logika batu ujian.” (Showering Without Clouds)