Penjara Pikiran

K. Tatik Wardayati

Penulis

Penjara Pikiran

Intisari-Online.com – Orang Tiongkok dipercaya pertama kali menggunakan sikat gigi pada tahun 1400-an. Saat itu sikat gigi di buat dari duri landak yang ditancapkan di tongkat bambu atau tulang seukuran pensil.

Penemu sikat gigi modern adalah orang Inggris bernama William Addis. Ia memakai tulang yang dilubangi kecil-kecil kemudian mengisinya dengan bulu binatang dan mengelemnya menjadi satu. William pun menjadi jutawan setelah idenya dikembangkan menjadi sikat gigi berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama 'Du Pont' pada tahun 1938.

Tahukah Anda bahwa saat William Addis menemukan konsep sikat gigi, ia sedang mendekam di penjara? Tubuhnya di penjara tapi pikirannya tidak ikut terpenjara. Sementara banyak orang yang tidak di penjara, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri.

Penjara itu bisa berupa kata-kata: "tidak mungkin", "tidak bisa", "tidak mau", "tidak berani", dan selalu berpikir "Tidak-tidak" yang lainnya yang kerap menjadi penghalang kita untuk berkembang.

Dan justru mengeluh, menyalahkan orang lain, menyerah sebelum mencoba, atau menyerah sebelum bekerja.

Tuhan memberikan kita potensi diri untuk kita kembangkan, salah satunya adalah pikiran, kreatifitas, inovatif, dan ide-ide baru, yang lebih smart. Oleh karena itu, jangan pernah ijinkan keadaan apapun memenjarakan pikiran kita.

Apa yg kita pikirkan menentukan apa tindakan kita. Mari, mulai memikirkan sebuah kemenangan daripada sebuah kekalahan.

Jangan sampai terperangkap dalam penjara pikiran negatif. Mulailah memikirkan hal-hal positif. Dan jangan menarik elemen negatif ke pikiran kita. Hindari pemikiran yang hanya membuat kita khawatir, ketakutan, pesimis, tidak semangat, dan putus asa.

Mari kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang baik, menyenangkan, dan menyemati kita dan orang-orang di sekeliling kita. (SD)