Penulis
Intisari-Online.com - Pagi itu, tepatnya tanggal 1 November 1755, sebuah gempa bumi besar menghantam kota Lisbon, Portugal. Diperkirakan 60.000 sampai 100.000 korban meninggal. Kondisi itu semakin diperparah dengan kebarakan besar yang akhirnya meluluhlantakkan Kota Lisbon beserta isinya.
Lebih 250 tahun kemudian, kondisinya berubah. Lisbon telah bersolek. Ia menjadi salah satu kota di Eropa yang penuh dengan pesona. Salah satunya adalah hamparan bangunan tua yang dibangun menggunakan batu kapur. Sebuah sajian yang teramat istimewa.
Salah satu objek tujuan yang paling digemari di Lisbon adalah Menara Belem, salah satu bangunan yang tersisa saat gempa 1755. Letaknya yang tepat berada di bibir pantai menjadikan Menara Belem menarik. Selain menikmati agungnya fisik bangunan yang bergaya Manuelinetersebut, panorama laut beserta pantaianya tentu saja tak bisa dikesampingkan begitu saja. Padu padan yang mengagumkan.
Karena keistimewaannya tersebut, Menara Belem masuk dalam World Heritage Site. Bagi para pecinta bangunan tua dan sejarah, tempat satu ini pastinya akan menjadi rujukan yang menggiurkan.
Menara Belem sendiri dibangun pada 1515, sebagai bentuk penghormatan kepada ekspedisi Vasco da Gama, pelaut handal dari Portugal. Menara itu juga difungsikan sebagai benteng penjaga pintu air yang masuk ke pelabuhan Lisbon. Beberapa motif menarik bisa ditemukan di badan menara ini. Di antaranya adalah motif para tokoh sejarah Portugal. Ada juga motif Moor yang menunjukkan bahwa menari ini juga mengadopsi budaya dari tempat lain.
Menara Belem ternyata juga pernah beralih fungsi. Pada masa invasi kerajaan Spanyol ke Portugal, sekira akhir abad ke-16, menara yang diarsiteki oleh Francisco de Arruda itu difungsikan sebagai rumah tahanan. Menara ini juga pernah mengalami kerusakan saat Portugal diserbu oleh pasukan Napoleon dari Prancis pada 1807 dan direnovasi kembali pada 1845. (pelbagai sumber)