Find Us On Social Media :

Legon Pari, Ketersembunyian yang Menahan

By Agus Surono, Selasa, 9 Juli 2013 | 12:00 WIB

Legon Pari, Ketersembunyian yang Menahan

Intisari-Online.com - Sawarna saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan tiga atau lima tahun silam. Di hari akhir pekan, terlebih di hari libur panjang dan liburan anak sekolah, ratusan mobil berjejer di sepenggal jalan Sawarna - Bayah tak jauh dari jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan kawat baja. Pada saat itu, di Pantai Ciantir dan juga Pantai Tanjung Layar, lautan manusia bersaing dengan gemuruh ombak yang menggulung datang tanpa lelah.

Surga yang hilang itu pun akhirnya menjadi tidak menarik lagi bagi mereka yang mendamba keheningan. Belum lagi konvoi motor yang merangsek ke tepi pantai membuat bising dan tak leluasa bermain di pantai lagi.

Nah, jika ingin mencari pantai yang agak lebih tenang, dan masih seputaran Sawarna cobalah Legon Pari. Pantai ini sudah lama terdengar sebenarnya. Bahkan semenjak Pantai Ciantir didatangi para petualang ransel, pantai ini sudah menyatu dengan Gua Lalay. Jika saat ini saja masih sepi, bisa dibayangkan lima tahun silam.

Ketersepian pantai ini bisa dimengerti. Akses jalan menuju ke Pantai Legon Pari agak susah. Ada sisi positifnya akses susah ini. Sayangnya, kesulitan itu sedikit terkoyak karena jalanan sudah diperkeras dengan bebatuan. Alhasil, motor pun bisa melewati meski perlu perjuangan.

Ada banyak jalan menuju Legon Pari. Jika tidak mau ribet tentu ngojek. Jika mau sedikit bertualang, ya jalan kaki. Dari penginapan di kawasan Pantai Ciantir, silakan menyusuri persawahan di belakang perkampungan dan mendaki bukit di kejauhan. Harus bisa membaca orientasi sebab jika tidak sia-sia perjalanan. Selepas sawah tidak ada lagi perkampungan sehingga tidak ada yang bisa diminta bantuan menunjukkan arah. Namun tidak usah khawatir. Sesekali ada penduduk lokal melintas.

Jika menjumpai persimpangan, cara gampangnya ambil lajur kiri sampai kemudian bertemu dengan jalan setapak agak lebar yang diperkeras dengan bebatuan. Ambil belokan kanan. Jika arahnya betul nanti akan bertemu dengan perkampungan lain. Nah, dari jalan berbatu ini tinggal ikuti saja jalanan menuruni bukit.

Begitu sampai di Legon Pari jangan kecewa melihat hamparan karang. Soalnya, hamparan karang ini menyisakan sebuah danau berpasir halus dengan ombak yang cukup besar. Legon dalam bahasa setempat berarti kubangan. Nah, di kubangan ini kita bisa bermain air sepuasnya. Usahakan datang sepagi mungkin sebab ketika siang beranjak, air laut sudah tercemar dengan kotoran plastik dan ranting-ranting pohon.

Legon atau laguna ini memiliki dasar yang khas di bagian tengahnya. Konturnya mirip polisi tidur berjajar sehingga ketika kita menjumpai dasar yang dalam, jangan kaget jika kita berjalan lagi akan ketemu dasar yang dangkal. Namun berbeda dengan bagian pinggir kubangan sebab di sini merupakan tempat arus ombak menuju lautan sehingga selain dalam juga arus baliknya kuat.

Saat ini sudah ada MCK dan beberapa warung sehingga tidak khawatir jika mau bilas atau mengganjal perut yang lapar. Ah, jadi malas untuk kembali ke penginapan.

Pantai Legon Pari:Koordinat: S6o59'15,102" E106o19'23,958"