Intisari-Online.com - Hotel di lokasi wisata akan memiliki nilai tambah tersendiri jika mampu merekomendasikan tujuan wisata di sekitarnya. Bukan lagi sekadar tempat penyedia jasa penginapan dan bersantap. Bahkan informasi tentang lokasi wisata yang direkomendasikan tersebut harus sudah tersedia sejak dari situs hotel. Informasinya pun harus lengkap, termasuk jarak serta sarana transportasi apa saja yang tersedia bagi (calon) tamu.Semangat ini sangat terasa pada Plesiran Tempo Doeloe bareng Tauzia di Kota Tua Jakarta, Sabtu, (07/9) yang digelar managemen Harris Hotel Group (Tauzia) bersama para humas hotel group ini dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini mereka mengajak para wartawan yang selama ini dianggap sebagai mitra kerja.
Acara dikemas menarik oleh Museum Ceria – komunitas pencinta mseum yang kemudian berkembang menjadi semacam event organizer yang mengajak masyarakat untuk mencintai museum dengan mengunjunginya, dan menikmati dengan cara berbeda, bukan sekadar mengamati koleksi sebagai benda-benda mati.
Para humas hotel dan wartawan berbaur, dibagi menjadi sepuluh kelompok yang harus bersaing dalam bentuk Mistery-Game-Race. Tiap kelompok dibekali peta dan kartu-kartu petunjuk untuk mencapai lokasi dengan berjalan kaki atau bersepeda ke tiga dari lima museum yang ada di Kota Tua – Museum Bank Mandiri, Museum Seni dan Keramik, Museum Wayang. Termasuk menemukan lokasi makan siang di Toko Merah, dan rehat akhir di Café Batavia.
Sudah selayaknya hotel dapat menjalin sebuah simbiosis mutualisme dengan lokasi wisata. (Calon) wisatawan bertambah, pengunjung hotel pun bertambah. (Christantiowati/nationalgeographic.co.id)