Penulis
Intisari-Online.com -Perhatikan, berapa banyak hotel baru muncul di kota Anda? Apalagi kalau kota Anda memang daerah tujuan wisata dunia. Tak bisa dibantah, pariwisata memang tumbuh dan akan terus tumbuh. Asia Pasifik, dilaporkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO), merupakan wilayah yang paling besar pertumbuhannya - dan Asean menjadi konsentrasi pertumbuhan itu.Negeri pemilik Angkor Wat,Kamboja, misalnya, yang tahun ini dikunjungi 4,5 juta wisatawan, optimistik memprediksi 7,5 juta turis pada tahun 2020. "Di negeri kami saat ini, pariwisata memberi pekerjaan bagi tak kurang dari 400.000 orang," kata Thong Khon, Menteri Pariwisata Kamboja seperti dikutip China Daily, awal Oktober lalu.Gejala serupajuga terjadi di negara Asean lainnya. Pertumbuhan jumlah wisatawan menyebabkan juga perlunya tambahan akomodasi, transportasi, konsumsi, juga industri kreatif. Maka kini bukan hanya jaringan hotel besar bermunculan; hotel kelas menengah pun bertumbuhan. Anda yang di Jakarta, bisa tiba-tiba terkejut dengan munculnya sejumlah hotel baru di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Mulai dari Aston, Mercure, Fave, dan beberapa nama baru. Belum di wilayah lain.Mengatisipasi pertumbuhan itu, Kerjasama Ekonomi Asean juga merancang kemudahan visa bagi pengunjung dari seluruh dunia. Sebuah konferensi di Ho Chi Minh City, Vietnam, September lalu, membahas rencana pemberian satu visa turis untuk kunjungan ke Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Thailand.Kalau kebijakan itu direalisasikan, lima negara Asean lain bisa mengikuti. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh industri pariwisata akan bisa dinikmati negara-negara Asean secara merata.