Find Us On Social Media :

Mengenal Jakarta dari Museum Fatahillah

By Agus Surono, Selasa, 3 Desember 2013 | 06:00 WIB

Mengenal Jakarta dari Museum Fatahillah

intisari-online.com - Museum Fatahillah dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia. Museum ini merupakan museum terbesar di Jakarta. Museum ini menempati area seluas seluas 13.388 m² dan berada di kawasan Kota Tua Batavia.

Di museum ini kita dapat menelusuri jejak sejarah Jakarta dari masa prasejarah hingga berdirinya kota Jayakarta tahun 1527. Teruntai pula rangkaian sejarah dari masa Kemerdekaan Indonesia pada 1945. 

Museum Fatahillah menempati dua gedung panjang di area Kota Tua Batavia. Dulunya adalah Gedung Balaikota (Stadhuis). Gedung tersebut dibangun tahun 1707 atas perintah Gubernur Jenderal Joanvan Hoon dan baru selesai tahun 1712. Setelah mengalami beberapa perubahan fungsi, gedung ini ditetapkan sebagai Museum Sejarah Jakarta pada 30 Maret 1974.

Arsitektur bangunannya dari abad ke-17 bergaya barok klasik, memiliki 3 lantai dengani kusen pintu dan jendela yang terbuat dari kayu jati berwarna hijau tua. Bagian atap utama gedungnya memiliki penunjuk arah mata angin. Di hadapan gedungnya ada pekarangan dengan susunan konblok dan sebuah kolam.

Museum Fatahillah Jakarta saat ini menyimpan sekitar 25.000 benda koleksi mulai dari masa prasejarah hingga koleksi abad ini. Di sini kita dapat menemukan Prasasti Ciaruteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Ada juga Meriam si Jagur, Patung Dewa Hermes yang pada zaman dahulu bagi pedagang Eropa merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan, Mimbar Masjid Kampung Baru, penjara bawah tanah tempat Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830) pernah ditahan. Ada juga air mancur di tengah taman yang dulunya menjadi sumber mata air Balaikota.

Di sini pula kita bisa melihat mebel antik dari abad ke-17 hingga 19 yang merupakan perpaduan gaya Eropa, Cina, dan Indonesia. Ada juga koleksi keramik, gerabah, serta batu prasasti. Tersimpan pula beragam koleksi kebudayaan Betawi di sini. 

Museum Fatahillah memiliki fasilitas perpustakaan yang meyimpan 1200 koleksi judul buku. Buku-buku tersebut sebagian besar merupakan peninggalan masa kolonial. Banyak diantaranya berbahasa Belanda, Melayu, Inggris, dan Arab. Salah satu yang tertua adalah Alkitab berangka tahun 1702.

Jika ingin menikmati kudapan sambil menunggu sore menjelang, ada kafe bernuansa tempo doeloe di lokasi ini. Ada pula took cenderamata, mushola, ruang pertemuan dan pameran, serta taman. Waktu buka Museum Fatahillah Jakarta adalah Selasa hingga Minggu pukul 09.00 - 15.00 WIB. Hari Senin dan hari besar tutup. 

Untuk menuju ke Museum Fatahillah ada banyak jalan. Kita dapat menggunakan bus Transjakarta dari Blok-M (koridor 1), kemudian turun di akhir terminal kota. Dari terminal tersebut lanjutkan dengan berjalan kaki menuju kawasan Kota Tua.

Pilihan lain Anda dapat menggunakan kendaraan umum bus Patas 79 (Kampung Rambutan-Kota), Mikrolet M-12 (Pasar Senen - Kota), Mikrolet M-08 (Tanah Abang - Kota), atau Kopaja 86 (Grogol - Kota).

Museum Sejarah Jakarta

Alamat: Jln. Taman Fatahillahh No. 1 Jakarta Barat, Telp (62-21) 6929101, 6901483, Fax. (62-21) 6902387, email: musejak@indosat.net.id

Do & Don’t