Find Us On Social Media :

Ritual Bakar Tongkang, Satu-satunya di Dunia

By Agus Surono, Rabu, 4 Desember 2013 | 13:00 WIB

Ritual Bakar Tongkang, Satu-satunya di Dunia

Intisari-Online.com - Ritual Bakar Tongkang adalah wisata budaya unggulan Provinsi Riau dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Ritual ini merupakan telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. Ritual ini bahkan diklaim sebagai satu-satunya di dunia.

Ritual Bakar Tongkang merupakan kisah pelayaran masyarakat keturunan Tionghoa yang melarikan diri dari penguasa Siam pada abad ke-19. Di dalam kapal yang dipimpin Ang Mie Kui, terdapat patung Dewa Kie Ong Ya dan lima dewa, di mana panglimanya disebut Tai Sun Ong Ya.

Patung -patung dewa ini mereka bawa dari tanah Tiongkok, dan menurut keyakinan mereka bahwa dewa tersebut akan memberikan keselamatan dalam pelayaran, hingga akhirnya mereka menetap di Bagansiapiapi.

Untuk menghormati dan mensyukuri kemakmuran dan keselamatan yang mereka peroleh dari hasil laut sebagai mata pencaharian utama masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, maka mereka membakar wangkang (tongkang) yang dilakukan setiap tahun. Prosesi ini dilaksanakan pada tanggal 16 bulan 5 tahun Imlek.

Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Ritual Bakar Tongkang adalah ritual pemujaan untuk memperingati hari ulang tahun Dewa Kie Ong Ya (Dewa Laut). Upacara ini memiliki ciri khas tersendiri dan tidak dapat ditemui di tempat lain di Indonesia.

Berdasarkan kebiasaan, kapal replika berukuran 8 x 2 meter terlebih dulu diarak keliling Bagan Siapiapi sebelum dibakar. Warga Bagan Siapapi juga menyambut dengan memasang lampion dan lukisan dewa di rumah masing-masing.

Setelah diarak, replika tongkang dibawa ke Klenteng Eng Hok King, tempat ibadah tertua umat Kong Hu Chu yang terdapat di tengah kota. Di Klenteng ini doa-doa dipanjatkan kepada dewa agar kegiatan bakar tongkang diberkahi. Warga meminta agar selalu diberi keselamatan dan dilancarkan segala urusan.

Setelah diinapkan semalam di klenteng, besoknya dilakukan pembakaran tongkang. Ribuan orang masing-masing membawa beberapa kertas berisi doa yang diletakan di sekitar tongkang. Ini bertujuan agar doa yang mereka tulis di atas kertas berwarna kuning itu dikabulkan Dewa.

Prosesi pembakaran tongkang dilakukan di tempat yang tidak jauh dari klenteng. Dari tahun ke tahun pengunjung ritual ini bertambah. Tidak hanya Tionghoa dari Indonesia, namun ada juga dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand.

Ritual Bakar TongkangBagan Siapiapi, Riau