Penulis
Intisari-Online.com - Pada umumnya, fotografer perjalanan memiliki dua pilihan soal kamera: kemudahan dibawa (portabel) dan kualitas gambar yang dihasilkan kamera. Itu saja.
Namun, kemajuan teknologi sudah mulai menggabungkan kedua hal itu. Kamera saku sudah mulai dibekali perbesaran optis yang besar. Sementara kamera full-feature DSLR semakin mengecil dan enteng. Perkembangan teknologi memunculkan kamera saku yang bisa diganti lensanya.
Lalu, mana yang sesuai dengan Anda? CNN menugaskan Nigel Atherton, editor majalah What Digital Camera yang berbasis di Inggris, dan fotografer wisata Gary Arndt untuk memberi rujukan bagi Anda dalam menjawab pertanyaan tadi.
Dalam kata lain, lensa 16 megapiksel pada kamera DSLR akan menangkap gambar lebih detail dan warna lebih banyak dibandingkan dengan lensa yang sama namun pada kamera dengan ukuran sensor lebih kecil.
Untuk mengatasi hal itu, kamera dengan sensor kecil tadi akan memperkuat detail gambar secara elektronis. Hanya saja, jika diperbesar akan terlihat blur alias tidak tajam.
Jika hasil akhir foto yang Anda inginkan hanya untuk konsumsi Facebook, ukuran sensor tak menjadi hal krusial dibandingkan portabilitas.
Pilihan yang bagus adalah kamera saku tipis, enteng dengan pembesaran optis built in yang layak. Contohnya adalah Nikon Coolpix S9500 yang memiliki perbesaran optis sampai 22x.
Namun jika perbesaran sangat penting - seperti akan memotret satwa liar yang tak mungkin untuk mendekat dalam jarak kurang dari 15 m - Anda perlu memikirkan kamera superzoom (juga dikenal sebagai bridge camera).
"Ketika harus berhadapan dengan sesuatu yang aktif - satwa liar atau pergerakan orang di jalanan - momen akan berubah dalam hitungan detik," kata Gary Arndt.
"Oleh karena itu, mode burst yang cepat sangat membantu dalam pemotretan beberapa ratus foto yang memungkinkan Anda memperoleh hasil pemotretan yang bagus."
Arndt merekomendasikan untuk menggunakan tripod kecil yang dikenal sebagai gorilla pod untuk membantu kestabilan pengambilan gambar saat memaksimalkan perbesaran.
Kamera saku umumya tidak menggunakan viewfinder, kecuali beberapa kamera seperti Samsung NX210, yang memiliki jendela intip terpisah.
"Atau membawa baterai cadangan," saran Atherton.
"Samsung menawarkan fungsi Wi-Fi yang terbaik pada kamera mereka - khususnya penyimpanan otomatis ke ponsel pintar," kata Atherton. Jadi, ketika Anda sedang ngopi di sebuah kedai kopi, foto-foto itu sudah ada di ponsel pintar kita. Siap diunggah. Jika kamera itu hilang atau tercuri, foto-foto Anda tidak ikut hilang.
"Memang benar bahwa kamera dengan harga di bawah Rp3 juta sudah sebanding dengan ponsel pintar. Namun membawa kamera khusus akan memberikan Anda keuntungan," kata Atherton.