Find Us On Social Media :

Menyusuri Karokaram Highway keajaiban dunia ke-8 (LL)

By Agus Surono, Jumat, 28 Februari 2014 | 07:30 WIB

Menyusuri Karokaram Highway keajaiban dunia ke-8 (LL)

Intisari-Online.com - Cuma sebuah jalan raya. Namun inilah jalan raya tertinggi di dunia. Ditingkahi pemandangan gunung tersaput salju, menyusuri Karakoram Highway membersitkan petualangan tersendiri.

Karakoram Highway merupakan jalan penghubung antara Pakistan dan Republik Rakyat Cina. Panjangnya hampir 850 km dari jalan besar Islamabad ke Khunjerab Top yang tingginya sekitar 4.860 m di atas permukaan laut.

Pembuatannya dimulai tahun 1967 dan diperlukan waktu 16 tahun untuk menyelesaikan jalan sepanjang 774 km melintasi pinggir gunung, lembah, jurang terjal, dan sungai. Dipercaya, inilah capaian terbesar dalam bidang rekayasa semenjak berdirinya piramid di Mesir.

Memotret jembatan dilarang keras meski tidak ada penjaganya. Hal itu kami alami ketika mau memotret monumen di pinggir jembatan bertuliskan FWD the Builders of KKH Eight Wonder of the World, tiba-tiba muncul polisi. Ternyata mereka mengawasi dengan teropong. Pembangunan jalan ini menelan tak kurang dari 500 jiwa pekerja. Jadi, sekitar satu jiwa setiap milnya.

Waktu diajak ikut tur Jalan Sutra Pakistan, saya agak ragu. Apalagi setelah melihat tayangan Discovery Channel tentang jalan yang melingkari gunung-gunung di Pakistan Utara itu. Dalam film itu terlihat kendaraan bagai semut beriringan di dinding gunung.

Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah tidak berbahaya menyusuri jalan itu? Kalau berbahaya, mengapa ada tur ke sana dua kali seminggu yang diselenggarakan oleh biro wisata Singapura?

Akhirnya, saya pergi juga bulan April lalu.

Saya terbang dari Singapura ke Lahore. Sebelum menuju ke Islamabad keesokan harinya, kami mampir di Lahore Fort yang memiliki mesjid. Karcis untuk orang dewasa Pakistan 10 rupee, sedangkan anak lima rupee. Untuk orang asing berlipat kali menjadi 200 rupee.Sebagai gambaran, sewaktu di bandara, kami mendapati mata uang dolar AS dihargai 56 rupee per dolar. Sebenarnya, belanja di Pakistan tidak perlu menukar rupee, bisa dilakukan dengan mata uang dolar AS.

Mengitari gundukan es

Hari ketiga merupakan hari terberat, menempuh jarak 490 km pada jalur Islamabad - Chilas - Karakoram Highway. Rutenya, selain melingkari gunung, juga menyusuri jalan desa dan kota. Pengemudi tidak bisa ngebut sebab banyak kawanan kambing dan kereta yang ditarik keledai berkeliaran di jalanan. Namun, jangan lantas berpikir bosan sebab banyak pemandangan yang bisa menghapus kepenatan berjam-jam duduk di bangku bus.

Melihat truk yang penuh lukisan dan hiasan bisa menjadi hiburan tersendiri. Mirip barisan truk yang melintas jalur pantura di Pulau Jawa. Ada truk bergambar wajah anak si pemilik. Orang Pakistan juga suka pernak-pernik, seperti terlihat pada traktor yang dihiasi kembang buatan. Sementara itu, kendaraan umum dipasangi sobekan kain hitam dengan tujuan supaya selamat di jalan.

Yang unik dari angkot di Pakistan, bagian atasnya melengkung tinggi mirip keranda. Gunanya agar penumpang di dalam dapat berdiri dengan leluasa. Umumnya, penumpang wanita duduk di dalam, sedangkan prianya bergelantungan. Bahkan untuk bus, ada penumpang yang duduk di atap sambil berpegangan pada besi di pinggiran yang sudah terpasang. Besi itu entah dibuat untuk itu, entah pula sebagai penahan barang bawaan.