Find Us On Social Media :

Curug Cinulang, Surga Tersembunyi di Cicalengka

By Agus Surono, Sabtu, 22 Maret 2014 | 12:00 WIB

Curug Cinulang, Surga Tersembunyi di Cicalengka

Intisari-Online.com - Saat bersepeda ke Kawasan Konservasi Masigit - Kareumbi dua tahun silam, saya tertarik dengan papan petunjuk Curug Cinulang. Lokasinya yang berada di pinggir jalan menuju Kareumbi membuat saya menghentikan kayuhan dan menaruh sepeda di dekat loket masuk.

Objek wisata ini memang tersembunyi. Namun begitu sampai di lokasi, seperti menemukan sebuah surga. Apalagi kalau hari sedang sepi. Terletak di sebuah lembah, di kelilingi pepohonan tinggi. Hanya suara gemuruh air menampar kubangan. Sesekali suara burung meningkahi. Duduk di salah satu batu agak jauh dari air terjun, pikiran menerawang ke sebuah masa.

Dari loket masuk sudah terdengar gemuruh air. Melintas sebuah jembatan baru terlihat dua air terjun (curug) berdampingan. Waktu itu bulan April. Hujan masih turun. Airnya penuh. Putih.

Sebelum sampai tangga menurun, di sisi kanan jalan banyak warung. Silakan mengganjal perut dulu jika sudah terasa lapar. Saya memesan kopi dan mi rebus. Sembari melepas lelah karena jalan dari Cicalengka ke Curug Cinulang lumayan terjal. Jika menggunakan kendaraan bermotor tak masalah. Lain persoalannya jika mengayuh pedal.

Namun kelelahan itu tertebus dengan pemandangan yang membiuskan mata. Sayang, di beberapa lokasi sampah di pinggir jalan merusak pemandangan. Entah mengapa pinggir jalan menjadi tempat sampah. Padahal rumah-rumah di sepanjang jalan relatif luas. Dalam arti memiliki halaman untuk mengolah sampah.

Setelah kopi dan mi rebus tandas tak bersisa, saya mulai menuruni tangga ke lokasi curug. Pelan tapi pasti titik air mulai membasahi kaca mata sepedaan saya. Semakin ke bawah semakin banyak tetes-tetes air dari curug sampai badan terasa basah. Beberapa orang mandi di kubangan tak jauh dari lokasi jatuhnya air dari titik setinggi sekitar 50 m.

Di sisi kanan ada rembesar air yang mengalir menuruni tebing. Tak jauh dari air terjun ada jembatan yang berfungsi sebagai jalur untuk mendekati kubangan air terjun dari sisi tebing. Di sini hempasan titik air semakin deras.

Rasanya tidak lengkap kalau tidak merasakan segarnya air pegunungan. Sayang, tak bawa baju pengganti sehingga cukup membasuh muka saja.

Sayangnya, kawasan ini kurang dikelola dengan baik. Pagar pengaman di tangga menuju curug hanya bambu dan ala kadarnya. Padahal cukup licin. Atraksi lain juga belum ada. Akan menarik jika ada flying fox dari atas menuju dasar air terjun. Lumayan, tak perlu menuruni tangga untuk sampai di bawah.