Find Us On Social Media :

Berwisata Kebun Salah di Desa Sibetan

By Agus Surono, Sabtu, 29 Maret 2014 | 16:00 WIB

Berwisata Kebun Salah di Desa Sibetan

Intisari-Online.com - Berkeliling kebun salak dan memetik buah salak langsung dari pohonnya. Belajar budidaya salak. Tidur dirumah petani salak. Melihat proses pembuatan wine salak. Itulah atraksi menarik yang dapat Anda lakukan bila mengunjungi Desa "Salak" Sibetan.

Sebelum "ditelikung" oleh salak pondoh dari Yogyakarta, salak bali pernah amat dikenal orang Indonesia. Saat ini pun salak bali masih ada, meskipun tidak terlalu bersinar seperti masa lampau.

Beruntung masih ada yang ingin tetap memperkenalkan tanaman buah ini dalam bentuk agrowisata kebun salak. Salah satunya berlokasi di Banjar Dukuh, salah satu dari empat banjar di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Wisata ini memberi Anda gambaran tiga aspek perkebunan salak, yaitu ekologi, ekonomi, dan ekosistem.

"Tanggung jawab terbesar kami adalah pada alam, bukan wisata itu saja," kata Nyoman Sujana, Ketua Koperasi Serba Usaha yang mengelola kegiatan agrowisata di banjar ini.

Desa Sibetan berlokasi di ketinggian pegunungan Karangasem. Dari Denpasar ke sini Anda perlu waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dengan kendaraan pribadi. Ada tiga jalur ke sini, yaitu lewat Semarapura ke arah Besakih, dari Klungkung ke arah Sidemen, atau dari Kota Amlapura ke arah Sibetan.

Jalur terdekat, meskipun jalannya kecil berkelok dan agak rusak, adalah jalur Klungkung ke arah Sidemen. Tidak ada angkutan umum yang menuju atau melewati Desa Sibetan.

Agrowisata kebun salak di Desa Sibetan ini diluncurkan pada 2003. Di sini warga desa menjadi perencana, pengelola, dan penikmat hasil wisata tersebut. Namun, pengelolaannya dilakukan bersama Jaringan Ekowisata Desa (JED).

Lembaga swadaya masyarakat ini pula yang memberi pelatihan tentang mengelola objek wisata kepada warga Sibetan sebelum mereka membuka agrowisata kebun salak ini. Karena itu,  kalau Anda hendak beragrowisata ke Desa Sibetan, sebaiknya melalui JED.

Setiba di lokasi, Anda akan mendapatkan pengenalan mengenai perkebunan salak di balai banjar yang juga kantor koperasi. Setelah itu Anda akan diajak masuk ke kebun-kebun salak milik warga. Memang belum semua kebun salak yang dapat Anda kunjungi. Hanya ada enam tempat terpilih dan sudah ditata yang dapat Anda jelajahi.

Kebun salak ini dilengkapi jalan setapak dengan batu-batu selebar sekitar 30 x 30 cm2 untuk pengunjung. Kalau kelelahan, Anda dapat beristirahat di bak payung, semacam bale bengong, tapi lebih kecil, yang berada di tengah kebun.

Sambil duduk di bale payung ini, Anda bisa bertanya tentang proses budidaya salak hingga pemanenan. Bahkan, kalau berkunjungdi musim panen, Anda bisa ikut panen. Namun, Anda hanya diizinkan memetik 4 - 5 buah salak. Di luar musim panen Anda cuma bisa jalan-jalan keliling kebun tanpa menikmati buah salak.

Selain menikmati suasana kebun, pada musim panen, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan wine salak. Pabrik wine salak ini juga berada di balik rimbunnya kebun.