Find Us On Social Media :

Tanah Lot, Tak Hanya Wisata tapi Juga Belanja

By Agus Surono, Rabu, 2 April 2014 | 13:30 WIB

Tanah Lot, Tak Hanya Wisata tapi Juga Belanja

Intisari-Online.com - Dalam dunia pariwisata, Tanah Lot layak dikatakan sebagai objek wisata yang unik. Di sini kita dapat melihat (atau memasuki) Pura Tanah Lot yang menjadi ikon objek wisata ini. Di sini pula kita dapat menikmati beragam aktivitas wisata budaya, kuliner, dan belanja.

Julakan Bali sebagai Pulau Seribu Pura tidak dapat dilepaskan keelokan dan keajaiban Pura Tanah Lot. Pura ini, selain sebagai tempat beribadat atau objek wisata spiritual umat Hindu, juga menjadi daya pikat utama objek wisata Tanah Lot.

Letaknya yang terpsah dari daratan membuat Pura yang diperkirakan dibangun pada abad ke-15 oleh seorang pendeta Hindu dari Majapahit bernama Dang Hyang Dwijendra ini hanya bisa dikunjungi ketika air laut surut. Kalau hanya ingin sekadar menikmati keindahannya, kita dapat melihatnya dari kejauhan kala sunset.

Di bawah Pura Tanah Lot, kita dapat melihat adanya sebuah gua. Di dalamnya terdapat sumber mata air yang dianggap suci yang muncul secara ajaib dari sebongkah karang. Air suci dengan rasa tawar tersebut dipergunakan untuk memerciki sesaji atau umat yang hendak bersembahyang di Pura Tanah Lot.

Di seberang Pura Tanah Lot, ada lagi sebuah gua yang di dalamnya kita bisa menemukan ular laut yang dianggap suci. Masyarakat sekitar meyakini bahwa ular laut tersebut tercipta dari selendang Dang Hyang Dwijendra dengan tugas menjaga Pura Tanah Lot dari orang-orang yang akan berbuat tidak baik. Kita dapat menyentuh ular laut tersebut dengan bantuan penjaga di sana.

Selain mengunjungi Pura Tanah Lot, kita juga dapat menikmati berbagai aktivitas wisata di kawasan sekitar pura tersebut. Wisata budaya diwakili oleh pertunjukan Tari Kecak setiap harinya pada pukul 18.30 WITA.

Tentu saja, pertunjukan Tarian Kecak sangat sayang kalau dilewatkan ketika kita sudah berada di kawasan Tanah Lot. Tempatnya,di depan monumen Triantaka. Untuk dapat menikmati nuansa magis dari Tari Kecak, kita hanya dipersilakan untuk menyiapkan selembar uang pecahan Rp50.000,- untuk membeli tiket.

Wisata kuliner Tanah Lot dapat dilakukan di beberapa restoran dan warung-warung kecil di areal sunset terrace. Tempat-tempat makan tersebut menyediakan berbagai hidangan, mulai dari seafood panggang, masakan tradisional Bali, masakan Indonesia, hingga masakan mancanegara.

Wisata belanja dapat dilakukan di deretan toko cenderamata di kawasan tersebut. Di sana dijual beragam suvenir khas Bali seperti baju bali, kain bali, sandal, topi, akesoris, hingga barang-barang seni yang terbuat dari kayu dan logam.

Jika kita berkunjung sekitar bulan Juni atau Juli, ada aktivitas tambahan yang bisa disaksikan. Yakni Tanah Lot Art and Kite Festival. Kita dapat menyaksikan lomba berbagai macam kesenian, lomba membuat masakan tradisional yang biasanya bisa dicicipi langsung oleh wisatawan, dan menyaksikan keindahan berbagai bentuk dan warna layang-layang di langit Tanah Lot.

Untuk mencapai objek wisata Tanah Lot yang berjarak sekitar 20 km dari Denpasar ini, cara yang paling nyaman adalah menggunakan kendaraan pribadi. Dengan cara ini, kita hanya memerlukan waktu tak lebih dari 1,5 jam dari Denpasar. Namun, kita dapat pula menggunakan angkutan umum dengan rute Terminal Ubung (Denpasar) - Terminal Kediri (Tabanan) - Tanah Lot. (Yoga/Where To Go Bali 2010)

Do & Don't

Kenakan pakaian yang sopan dan selendang di pinggang bila ingin memasuki pura.Wanita dalam masa menstruasi tidak diperkenankan memasuki pura.Mintalah izin kepada pengelola bila hendak mengambil gambar atau video untuk tujuan komersial.Jangan berenang atau bermain-main di laut. Arus air laut di sekitar Tanah Lot sangat kuat

TANAH LOTLokasi: Desa Beraban, Kabupaten Tabanan.Telepon: 0361 -880361, 880362Buka: Pukul 07.00 - 19.00 WITAWaktu terbaik berkunjung : 17.00-17.30 WITA (untuk melihat sunset)Harga tiket masuk: Rp 10.000 (dewasa) & Rp7.500 (anak-anak)Fasilitas pendukung: areal parkir, toilet, ATM, money changer.