Find Us On Social Media :

Menyusuri Satu Sungai Menemukan Lima Gua

By Agus Surono, Rabu, 16 April 2014 | 13:00 WIB

Menyusuri Satu Sungai Menemukan Lima Gua

Intisari-Online.com - Jika Yogyakarta sudah terasa biasa saja dan tidak menantang, mengapa tidak mencoba menelusuri perut Buminya? Wisata penelusuran goa di Kalisuci, menawarkan pengalaman berkesan dan tak terlupakan. 

Kawasan Kalisuci berada di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Jaraknya sekitar 52 km arah timur Yogyakarta. Rute yang lumayan jauh, tapi jangan khawatir karena jalannya sudah beraspal bagus. Kompleks ini bagian dari kawasan Karst Gunungsewu yang telah terkenal akan fenomena keindahan bentang alam, baik di bawah maupun atas permukaan. Kawasan ini sendiri tersusun oleh batu kapur yang terbentuk karena proses endogen (dari dalam bumi) dan eksogen (dari luar bumi) yang unik. Karena nilai strategis dan keunikannya itu, tahun 1993 secara aklamasi oleh para ahli pergoaan mengusulkan ke UNESCO sebagai salah satu warisan alam dunia (the world natural heritage).

Kalisuci memiliki setidaknya lima buah goa atau luweng, seperti Goa Suci, Goa Gelatikan, Goa Buriomah, Goa Jomblang, dan Goa Grubug. Menariknya, goa-goa itu terhubungkan oleh saluran air atau sungai bawah tanah sepanjang sekitar 3 km. Jelas fenomena ini sungguh langka dan sulit ditemukan di tempat lain, hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan minat khusus yakni penelusuran goa.

Cavetubing merupakan penawaran paling menarik di Kalisuci. Di sini pengunjung melakukan penyusuran goa menggunakan ban dalam berukuran besar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Dengan memakai helm dan pelampung berbentuk rompi, pengunjung menelusuri goa menggunakan ban tersebut.

Rute perjalanannya meliputi Goa Suci, Goa Gelatikan, dan Goa Buriomah, dengan jarak sekitar 1,5 km. Lamanya penyusuran tergantung berapa lama kita ingin menikmati keeksotikan perut Bumi, karena di dalam goa-goa tersebut banyak keunikan yang bisa dilihat, dinikmati dan dipelajari, seperti bentukan ornamen-ornamen goa (speleotem), serta beraneka fauna dan flora langka goa. 

Di sisi lain, menghanyutkan diri menggunakan ban dan peralatan berstandar khusus untuk susur goa sudah barang tentu akan menambah ketenangan dan asyikan tersendiri. Jangan heran jika kita bisa menghabiskan waktu satu hingga tiga jam.

Soal keamanan jangan khawatir. Cavetubing dijamin aman karena dipandu oleh pemandu yang berpengalaman dari para peminat penyelusuran goa serta masyarakat setempat yang terlah terlatih. Selain itu sebagai perlengkapan standar, setiap orang wajib memakai helm pengaman penyusuran goa stadar berikut lampunya (head lamp), rompi penyelamat, dan jaminan asuransi.

Dua goa terhubung

Selain perjalanan dari Goa Suci ke Goa Buriomah, kita juga berkesempatan mengeksplorasi goa-goa di sekitarnya, seperti Goa Jomblang dan Goa Grubug, keduanya berjarak 1,5 km. Bagi para caver (sebutan untuk penelusur goa) di Indonesia, Goa Jomblang bukanlah nama yang asing. Goa itu merupakan tempat bermain favorit mereka. Di sini terdapat keindahan fenomena bawah permukaan (endokarst), baik hayati maupun nirhayatinya. Bentukan bentang alam bawah permukaan, dengan hiasan-hiasan goa, serta flora dan fauna langka goa menjadi daya tariknya.

Pintu masuk Goa Jomblang memiliki diameter sekitar 50 m dengan kedalaman sekitar 50 m. Mulut goa terletak di daerah yang relatif datar. Wisatawan dapat memilih lintasan yang dikehendakinya. Mereka yang kondisinya fit dan suka tantangan bisa melewati lintasan dengan kedalaman (pitch) 50 m sampai 60 m. Sementara bagi yang kondisinya biasa-biasa saja, bisa memilih lintasan ber-pitch sekitar 25 m, yang sering disebut sebagai jalur VIP.

Selain pintu masuk tadi, memasuki Goa Jomblang juga bisa lewat pintu masuk Goa Grubug yang berdiameter 20 m dengan pitch sekitar 80 m. Ini menunjukkan, pada dasarnya kedua goa ini terhubungkan dengan suatu lorong di bawah permukaan tanah, sepenjang 2.290 m.

Nah, berani menerima tantangan ini?