Find Us On Social Media :

Bertukar Rumah Demi Liburan Murah (2)

By Birgitta Ajeng, Kamis, 17 April 2014 | 08:30 WIB

Bertukar Rumah Demi Liburan Murah (2)

Intisari-Online.com - Di dalam tulisan pertama, sudah dibahas bahwa mungkin Anda pernah berpikir untuk berlibur di luar negeri dan tinggal di rumah salah satu keluarga di sana. Begitu pula sebaliknya, rumah Anda dipinjam untuk liburan. Liburan jadi lebih hemat biaya.

Di negeri kita, liburan semacam itu memang kurang lazim. Sulit mengulik informasi tentang aktivitas yang menyenangkan sekaligus dapat menghemat biaya hotel tersebut. Padahal di luar negeri, hal semacam ini sudah biasa, bahkan sudah berjalan bertahun-tahun. Ada orang yang bertukar rumah demi liburan murah.

Ada banyak kisah sejati tentang tukar-menukar rumah di negara-negara Barat ini. Contohnya, seperti yang dilansir Daily Mail, keluarga Grigg yang tinggal di Devon, sebuah kota yang terletak di barat daya Inggris, bertukar rumah dengan sebuah keluarga yang tinggal tidak jauh dari Venesia, Italia.

(Baca juga: Agar Liburan Tak Berbuah Penyesalan)

Keluarga Grigg yang telah 10 tahun tinggal di sebuah pondok di Devon mengaku sudah pernah berlibur ke beberapa tempat paling indah di dunia, tanpa menghabiskan banyak uang.

“Sebagai guru, kami kaya waktu tapi miskin uang, sehingga tukar-menukar rumah adalah solusi ideal,” kata Tania Grigg. “Kami telah mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya hanya sebatas mimpi, termasuk tinggal di tempat indah di Veneto, bagian utara Italia yang menakjubkan,” ia menambahkan.

Pertukaran rumah memang populer di kalangan keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Tentu saja masih banyak orang yang berpendapat bahwa orang asing tidur di tempat tidur mereka dan menyelinap di sekitar rumah mereka adalah langkah yang terlalu jauh. Sebab, masalah privasi menjadi tidak terjaga.

(Baca juga: Tips Sehat Agar Liburan Nyaman)

Caroline Connolly, agen tukar-menukar rumah dari situs Homelink (www.homelink.com) yang berbasis di Winchester, Hampshire, mengatakan, tukar-menukar rumah jarang menyebabkan masalah. “Pada saat Anda hendak melakukan tukar-menukar rumah, Anda telah menghabiskan beberapa bulan untuk bertukar foto dan berbicara di telepon. Jadi, ketika Anda sudah berkomunikasi bahkan mungkin bertemu, Anda dengannya tidak merasa seperti orang asing,” ungkap Connolly seperti diceritakan di Daily Mail.

Jika member bermasalah, pihak Homelink segera menangani. “Beberapa keluhan kami terima terutama berkaitan dengan masalah rumah tangga. Tetapi jika kami mengalami kerisauan tentang para penukar rumah, mereka diusir dari situs,” ungkap Connolly.

Mengenai biaya, Connolly mengatakan, pihak Homelink memiliki bentuk kesepakatan untuk menetapkan siapa yang membayar tagihan dan asuransi di antara para penukar rumah. Tidak setiap rumah bisa saling dipertukarkan tentu saja. Ada syarat dan standar mengenai jenis rumah yang bisa saling dipertukarkan.

-bersambung-