Find Us On Social Media :

Ngalap Berkah di Pesarean Gunung Kawi

By Agus Surono, Sabtu, 3 Mei 2014 | 15:00 WIB

Ngalap Berkah di Pesarean Gunung Kawi

Intisari-Online.com - Di antara sekian objek wisata di Malang Raya, Pesarean Gunung Kawi - demikian masyarakat sekitar menyebut objek wisata ziarah ini - menduduki peringkat atas. Khususnya untuk wisata ziarah. Di sana dimakamkan dua tokoh Keraton Mataram abad ke-19, yakni Kanjeng Kyai Zakaria II (Eyang Djoego, keturunan penguasa Mataram Kartasura) dan Raden Mas Imam Soedjono (Eyang Soedjo, keturunan penguasa Mataram Yogyakarta).

Setiba di kompleks pesarean kita akan melihat adanya tiga gapura dengan relief perang Diponegoro terukir di dinding. Sementara di bagian tengah terbentang anak tangga sejauh 750 m dengan sudut kemiringan hampir 35 derajat. Di kiri kanan tangga berjejer kios-kios makanan dan minuman.

Cobalah untuk berhenti di salah satu kios jika capai. Atau merasa dingin karena tempat ini berada di ketinggian sekitar 800 mdpl. Hangatkan badan dengan memesan wedang ronde atau angsle. Atau malah memborong ubi gunung kawi yang khas itu: berwarna ungu dan rasanya manis. Di kios-kios ini pula akan kita dapati perlengkapan ritual, bunga untuk berziarah, warung makan, bahkan hotel.

Selanjutnya kita akan menemukan bangunan ciam si, yang berarti ramal nasib. Hampir semua pengunjung, dari muda-mudi sampai kakek nenek, pengusaha atau rakyat biasa, akan meramalkan nasib mereka di sini. Tentu sesuai dengan keinginan mereka. Dari soal jodoh sampai rezeki.

Berseberangan dengan bangunan ciam si kita akan mendapati dua loket pendaftaran syukuran. Di loket ini kita bisa mendaftarkan jadwal syukuran yang akan kita lakukan. Syukuran bisa kita lakukan seminggu setelah pendaftaran. Pengelola membagi tiga waktu syukuran: pukul 10.00, 15.00, dan 21.00 WIB.

Tak jauh dari loket pendaftaran syukuran, kita akan melihat gapura tinggi yang menjadi pintu masuk utama pesarean atau makam. Dari gapura tersebut kita akan melihat klenteng Dewi Quan Im dan Pesarean Gunung Kawi.

Untuk masuk ke areal makam kita harus melepas alas kaki dan bersikap seperti hendak menghadap raja. Di sana seorang juru kunci akan membantu kita menghantarkan persembahan yang kita bawa, baik bunga tabur atau tumpeng syukuran. Inilah puncak ritual yang dapat kita lakukan ketika mengunjungi Pesarean Gunung Kawi.

Usai berziarah masih ada satu aktivitas yang dapat kita lakukan, yakni duduk-duduk di bawah pohon dewandaru, atau yang disebut pohon kesabaran. Pohon yang terletak di depan makam ini ditanam oleh Eyang Jugo dan Eyang Sujo sebagai perlambang daerah itu aman dari marabahaya. Kabarnya, dahan, buah, atau daun yang jatuh merupakan perlambang rezeki. Kalau sedang duduk-duduk lalu kita kejatuhan daun, pertanda kita akan memperoleh rezeki.

Kunjungan ke Pesarean Gunung Kawi akan lengkap jika kita juga mengunjungi tempat petilasan Prabu Sri Kameswara yang lebih dikenal dengan nama Keraton. Jaraknya sekitar 5 km dari Pesarean Gunung Kawi. Untuk mencapainya kita harus melewati jalan beraspal sempit dan berkelak-kelok.

Menurut cerita, pada tahun 1200 lokasi ini pernah menjadi tempat pertapaan pangeran dari Kerajaan Kediri, Prabu Kameswara, ketika menghadapi kemelut politik di kerajaannya. Konon, setelah bertapa di sini sang prabu berhasil menyelesaikan kekacauan politik di kerajaannya. Kini petilasan itu menjadi tempat pemujaan, biasanya dilakukan pada hari Kamis Legi, Jumat Kliwon, atau malam satu Suro.

Jika kita menggunakan mobil pribadi, kita bisa melalui rute Malang - Kepanjen - Talang Agung - Kecamatan Ngajum - Desa Kebobang - Dusun Bumirejo - Desa Wonosari. Jika menggunakan kendaraan umum, gunakan bus Malang - Blitar dan turun di perempatan Talang Agung. Dari sini dilanjutkan angkutan kota rute Talang Agung - Wonosari.

Pesarean Gunung KawiDesa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten MalangTelepon: 0341-370167Buka: pukul 08.00 - 01.00 WIB