Find Us On Social Media :

Uniknya Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

By Agus Surono, Jumat, 6 Juni 2014 | 17:00 WIB

Uniknya Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

Intisari-Online.com - Banyuwangi bukanlah daerah yang dilewatkan saja antara Bali dan Yogyakarta. Daerah ini pun memiliki banyak objek wisata yang tak cukup sehari untuk menyinggahinya. Meski lebih dikenal dengan ombaknya yang sangat bagus untuk berselancar, daerah yang dikenal dengan Sunrise of Java ini memiliki segudang kekayaan alam dan budaya.

Tidak percaya? Cobalah singgah di Pulau Merah atau Pulo Merah. Objek wisata berupa pantai ini terletak di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Kita dapat berkunjung ke pulau itu dengan berjalan kaki saat air laut surut.

Di Pulau Merah ini juga terdapat pura tempat warga beragama Hindu melaksanakan upacara Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.

Pada tahun 1990-an, kawasan Pulau Merah pernah rusak parah akibat diterjang bencana tsunami. Di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas, Pemkab Banyuwangi memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan kawasan wisata ini. Misalnya dengan memperbaiki akses jalan menuju lokasi.

Pada akhir 2012 lalu, Pemkab Banyuwangi telah memperkenalkan Pantai Pulau Merah ke dunia internasional melalui penyelenggaraan ajang lomba balap sepeda "Banyuwangi Tour de Ijen". Sebelum adanya "Tour de Ijen", akses jalan menuju Pantai Pulau Merah lumayan berat, berupa jalan berbatu yang melintasi kawasan perkebunan karet dan cokelat milik PTPN XII.

Pantai Pulo Merah berpasir putih terbentang sepanjang tiga kilometer sehingga juga sesuai untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang cukup tinggi (sekitar 3 - 5 meter) tidak terlalu sesuai untuk berenang, terutama bagi anak kecil. Sesuai untuk selancar bagi pecinta surfing.

Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Perancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini. President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

"Saya juga sudah berkeliling dunia dan melihat pantai di banyak negara, tetapi belum pernah melihat pantai yang seindah Pulau Merah. Pertama kali berkunjung ke sini, saya langsung takjub. Selain ombaknya yang bagus untuk surfing, keberadaan gugusan pulau-pulau juga menambah keindahannya. Ke depan, Pulau Merah bisa menjadi destinasi andalan Banyuwangi."

Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan Pantai Plengkung antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir, dan profesional dengan ketingian rata-rata dua meter. Berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh peselancar profesional.

Selain itu, Pulo Merah juga lebih mudah diakses dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan pemukiman penduduk. Dasar pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk para peselancar. Dibandingkan ombak Pantai Kuta, ombak Pulo Merah lebih "serius" sehingga memungkinkan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya.

Kawasan wisata ini terletak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi menuju arah selatan. Untuk menuju objek wisata ini, wisatawan bisa menggunakan mobil dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 hingga dua jam.

Sementara bagi para petualang atau "backpacker", bisa memanfaatkan transportasi bus atau angkutan menuju Pasar Pesanggaran, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jasa tukang ojek.