Find Us On Social Media :

Festival Teluk Humboldt, Cara Warga Jayapura Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 8 Agustus 2014 | 11:00 WIB

Festival Teluk Humboldt, Cara Warga Jayapura Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Intisari-Online.com - Agustus bisa jadi merupakan bulan yang paling ditunggu oleh sebagian masyarakat Jayapura, Papua. Apalagi kalau bukan Festival Teluk Humboldt (FTH) yang rutin digelar di bibir pantai Hamadi tiap Agustus. Tahun 2014 merupakan perhelatan yang ke-6 setelah untuk pertama kali diselenggarakan pada 2008.

Damino, ketua International Chef Asociation, seperti dilansir Bintangpapua.com, menyebut Festival Teluk Humboldt adalah pengejewantahan warga Jayapura dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh tiap tanggal 17 Agustus.(Baca: Agustus-September Cara yang Tepat Mendaki Rinjani

Lebih dari itu, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe kepada Kompas.com menyebut, Festival Teluk Humboldt sudah menjadi agenda rutin wisata nasional dan menjadi salah satu pariwisata unggulan yang unik. Oleh sebab itu, selain harus dipublikasikan secara luas, acara juga harus dikemas semenarik mungkin supaya mendatangkan Pendapatan Asli Daerah bagi Kota Jayapura.

FTH 2014 digelar di bibir pantai wisata Hamadi. Kawasan ini dianggap memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan penghubung jalan melingkar antar kabupaten dan jalan tembus ke perbatasan RI-PNG.

Untuk itu, diimbau kepada masyarakat adat Port Numbay, nama lain Kota Jayapura, untuk menjaga semua obyek wisata yang ada, mengingat wisata alam merupakan salah satu penghasil PAD yang tidak akan pernah habis tetapi akan meningkat terus tiap tahun jika dibenahi dan ditingkatkan.(Baca juga: Gua Sinjang Lawang, Siap Menggusur Green Canyon?

FTH 2014 mengangkat tema “Love Culture and Green” yang merupakan implementasi dari program Gubernur Lukas Enembe untuk menjadikan Papua sebagai salah satu tujuan wisata di timur Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat adat Port Numbay—nama lain Jayapura—diimbau untuk menjaga semua objek wisata yang ada di Jayapura, mengingat wisata alam merupakan penghasil PAD yang tak akan pernah habis. Bahkan akan terus meningkat jika dibenahi dan ditingkatkan.