Find Us On Social Media :

Lenovo Mengakui Telah Menyematkan Malware Superfish dalam Beberapa Laptop Barunya

By Axel Natanael Nahusuly, Jumat, 20 Februari 2015 | 12:00 WIB

Lenovo Mengakui Telah Menyematkan Malware Superfish dalam Beberapa Laptop Barunya

Intisari-Online.com - Peneliti keamanan menemukan komputer baru Lenovo yang dijual di toko ternyata berisi malware Superfish. Menaggapi hal itu, Lenovo mengakui telah menyematkan malware Superfish dalam beberapa laptop baru yang dijualnya. Produsen elektronik asal Tiongkok itu pun menjawabnya dengan tenang, "kami sudah menangani masalah itu."Superfish, setelah diteliti, memiliki kemampuan membongkar enkripsi web pengguna komputer tersebut dan membuatnya rentan terhadap serangan cyber. Selain itu, hardware ini juga bisa menyuntikkan iklan-iklan tak diinginkan ketika pengguna komputer membuka situs apapun.Lenovo, dalam pernyataan resmi yang dimuat di situsnya, Kamis (19/2/2015) waktu setempat mengakui telah menyematkan malware Superfish dalam beberapa perangkat laptop yang dijualnya. Laptop-laptop yang dimaksud dijual pada kurun waktu September hingga Desember 2014."Superfish disematkan di beberapa laptop konsumer yang dikapalkan antara September hingga Desember untuk membantu pengguna agar menemukan produk-produk menarik saat belanja. Namun respon yang kami terima tidak bagus," tulis raksasa gadget Tiongkok itu, seperti dikutip KompasTekno, Jumat (20/2/2015).Berdasarkan respon itu, menurut Lenovo, mereka telah sepenuhnya memutus interaksi terhadap server Superfish sejak Januari lalu. Dengan cara itu, malware Superfish dalam komputer mereka diklaim sudah tidak berfungsi."Lenovo sudah berhenti melakukan pre-install piranti lunak tersebut pada Januari. Piranti lunak itu tidak akan kami sertakan dalam bentuk pre-install lagi di masa yang akan datang," imbuhnya.Setelah Lenovo mengaku menyematkan malware Superfish dalam beberapa laptop baru yang dijualnya, Lenovo menjelaskan bahwa malware Superfish tersebut diklaim tidak berbahaya untuk pengguna. Teknologi Superfish, "murni berdasarkan konteks atau gambar, tidak berdasarkan perilaku pengguna. Jadi teknologi itu tidak mengawasi tindakan pengguna. Teknologi itu juga tidak mencatat informasi pengguna." (Kompas)