Penulis
Intisari-Online.com - Samsung dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama membuat sebuah baterai ponsel baru yang punya kapasitas lebih besar, awet, serta anti-meledak. Baterai tersebut menggunakan teknologisolid state electolytes.Seperti diketahui, ada banyak kejadian baterai ponsel meledak atau terbakar saat sedang di-charge. Kebanyakan baterai ponsel memang menggunakan bahanlithium-ionyang memiliki kapasitas kecil, cepat rusak, dan berpotensi meledak.Menurut para peneliti MIT, sumber masalahnya adalahliquid electrolyteyang ada di dalam baterai.Liquid electrolyteitu bergerak seiring partikel-partikel baterai mengisi atau mengeluarkan daya listrik dan dengan demikian juga berpotensi terbakar."Semua kebakaran yang pernah Anda lihat pada Boeing, Tesla, dan lainnya adalah kebakaran akibat elektrolit," ujar peneliti Gerbrand Ceder mengacu pada peristiwa rusaknya baterai sejumlah pesawat Boeing 787 Dreamliner pada 2013 silam.Namun seperti dikutipKompasTeknodariIndependent, Selasa (1/9/2015), teknologisolid stateyang diuji MIT dan Samsung diklaim lebih aman dan efektif. Kapasitasnya bisa lebih besar sekitar 20 hingga 30 persen dibandinglithium-ionbiasa."Lithiumsendiri tidak mudah terbakar jika dalam baterai ini. (Menggunakansolid electolyte) masalah keamanan seperti itu tidak akan ada, bahkan Anda bisa melempar baterai ini ke dinding, atau menancapkan paku, tanpa terjadi kebakaran," imbuhnya.Kesulitan penerapan teknologi baterai ponsel berkapasitas lebih besar, awet, serta anti-meledakini adalah dalam hal menemukan material padat yang punya kemampuan menghantarkan listrik setara dengan zat cair. Jika teknologi tersebut benar-benar terwujud untuk konsumsi massal, pengguna ponsel bakal mendapatkan baterai yang dapat lebih diandalkan. (Kompas)