Find Us On Social Media :

Facebook Akan Menyediakan Internet Gratis Bagi Pengungsi yang Tinggal di Kamp PBB

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 30 September 2015 | 08:30 WIB

Facebook Akan Menyediakan Internet Gratis Bagi Pengungsi yang Tinggal di Kamp PBB

Intisari-Online.com - Bekerja sama dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, UNHCR, Facebook kabarnya akan menyediakan internet gratis bagi pengungsi yang tinggal di kamp-kamp PBB. Rencana ini tentu saja merupakan kabar bahagia bagi para pengungsi yang hidup terasing dari negaranya.

“Koneksi internet akan membantu para pengungsi mendapatkan akses lebih baik untuk bantuan masyarakat, juga sebagai cara untuk menjaga hubungan dengan keluarga yang mereka cintai,” ujar Mark Zuckerberg dalam sebuah forum PBB di New York, AS, Sabtu (27/9). “Facebook berada dalam posisi unik untuk membantu menjaga garis-hidup.”

Perincian proyek masih belum jelas, tapi skala krisis pengungsi, yang didorong oleh konflik di Suriah, mengindikasikan bahwa tugas ini bukan sesuatu yang remeh. Saat ini, lebih dari 4 juta pengungsi Suriah telah melarikan diri ke negara-negara lain di Timur Tengah, ratusan ribu tinggal di kamp-kamp pengungsi di wilayah lainnya.

Bagi pengungsi yang tinggal di kamp pengunsian Za’atari di Lebanon—yang menampung sekitar 80 ribu orang—internet adalah koneksi penting untuk keluarga dan teman-teman yang masih berada di Suriah. Juga mereka yang sudah menyebar ke negara-negara lainnya.

“Orangtua dan saudara-saudara saya masih di Suriah, dan saya berbicara dengan mereka di WhatsApp hampir setiap hari,” tukas Hatim Masalma (32), salah satu pengungsi yang tinggal di Za’atari kepada Mashable. “Itu adalah satu-satunya aplikasi yang bekerja dengan baik di Suriah.”

Sinyalnya kadang baik, kadang buruk, lanjut Amal (20). Dari pengakuannya, aplikasi pesan online seperti WhatsApp dan Viber sangat populer di kalangan pengungsi.

Seperti yang lain, Masalnya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun tinggal di pengungsian, bahkan hampir tidak pernah meninggalkan kamp-nya itu. Oleh sebab itu, internet menjadi satu-satunya solusi untuk mengetahui informasi di luar mereka. Jadi jangan heran jika banyak dari pengungsi memiliki laptop, tablet, telepon pintar. Puluhan toko elektronik berjejer di kamp tersebut.