Intisari-Online.com - Orang yang mengatakan bahwa ikan bisa hidup dan melenggang di daratan tentu bisa dianggap gila oleh kawan-kawannya. Akan tetapi ternyata Polypterus, ikan yang bisa berjalan ternyata memang sungguh ada di dunia.(Baca juga: Leluhur Manusia dan Simpanse Secara Genetis Mulai Berpisah 13 Juta Tahun yang Lalu)
Sekitar 400 juta tahun yang lalu ikan berevolusi menjadi tetrapoda (amfibi, reptil, burung, dan mamalia). Akan tetapi hingga saat ini proses evolusi itu sendiri masih menjadi pertanyaan besar di kalangan ilmuan, setidaknya hingga Polypterus ditemukan.
Polypterus merupakan ikan asal Afrika yang bisa bernafas di udara dan berjalan di daratan. Para peneliti mengambil satu ikan muda ini dan membesarkannya di laboratotium selama delapan bulan di luar air. Saat itulah mereka menemukan sebuah proses evolusi yang mencengangkan.
Dalam kurun waktu kurang dari delapan bulan, tubuh polypterus telah berevolusi hingga tulang siripnya menjadi lebih sesuai untuk digunakan berjalan. Polypterus belajar menggunakan siripnya dengan lebih efektif untuk mengangkat kepala lebih tinggi dan menjaga siripnya tetap tegak untuk melangkah.
Tulang dada polypterus juga menjadi lebih panjang dan melekat kuat pada dada sehingga kepala ikan ini dapat bergerak bebas selama berjalan. Bentuk tulang tersebut sesuai dengan sejumlah fosil yang ditemukan peneliti sehingga mereka berani berhipotesis bahwa evolusi semacam inilah yang 400 juta tahun lalu terjadi di bumi.(Baca juga: Robot Sex Bantu Pecahkan Teori Evolusi)
Polypterus, ikan yang bisa berjalan, merupakan makhluk pertama yang dapat menunjukkan proses evolusi. Peneliti menduga proses perubahan bentuk tulang yang dilakukan oleh hewan ini merupakan langkah awal dari evolusi besar-besaran makhluk air menjadi makhluk darat, udara, serta amfibi (Sciencedaily).