Find Us On Social Media :

Rambut Sambungan Sudah Ada di Mesir Sejak 3300 Tahun yang Lalu

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 23 September 2014 | 07:00 WIB

Rambut Sambungan Sudah Ada di Mesir Sejak 3300 Tahun yang Lalu

Intisari-Online.com - Rambut tambahan tampak seperti tren mode rambut termodern. Tapi ternyata tidak, rambut sambungan sudah ada di Mesir sejak 3000 tahun yang lalu, tepatnya 3300 ribu tahun yang lalu. Sebuah penemuan terbaru membuktikan fakta tersebut. 

Sebuah tengkorak perempuan yang hidup pada 3.300 tahun yang lalu ditemukan terdapat 70 rambut sambungan di kepalanya. Hipotesa beberapa arkeolog menyebut, rambut itu dipasang setelah perempuan itu meninggal. Dipasang sesaat sebelum dimakamkan.

“Ada indikasi, rambut-rambut tambahan ini sudah dipakai masyarakat kota kuno Tell el-Amarna dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Jolanda Bos, arkeolog yang bekerja di Proyek Amarna kepada LiveScience. Untuk diketahui, Jolando Bos merupakan salah satu peneliti yang intens menggali kota yang menjadi ibukota pemerintahan Firaun Akhenaten itu.

Sedikit berbicara soal Tell el-Amarna, kota ini ditinggalkan setelah kematian Firaun Akhetanen pada 1332 SM. Karena repotasi Firaun Akhetanen yang dianggap “raja sesat”, raja penguasa selanjutnya mencoba menghapus kota ini dari catatan sejarah.

Tapi hari ini Amarna menjadi harta karun bagi para peneliti yang penasaran dengan kehidupan masyarakat Mesir yang singkat di kota itu. Salah satu penemuan paling terbaru adalah rambut sambungan yang sudah ada di Mesir sejak 3300 tahun yang lalu.

Sebagai informasi, tengkorak dengan rambut tambahan merupakan satu dari 28 tengkorak yang ditemukan lengkap dengan rambut. Ada beberapa jenis rambut tambahan, termasuk jenis kepang tiga dengan motif kumparan di sekitar telinga.

Selain informasi yang menyebut rambut sambungan sudah ada di Mesir sejak 3300 tahun yang lalu, Bos juga menemukan bukti bahwa setidaknya ada satu perempuan yang gemar mengecat rambutnya ketika datang uban. “Alasannya sama seperti orang sekarang mengecat rambutnya: ubanan!” tegas Bos.