Find Us On Social Media :

Apakah Lubang Hitam Benar-benar Ada?

By Chatarina Komala, Sabtu, 27 September 2014 | 18:30 WIB

Apakah Lubang Hitam Benar-benar Ada?

Intisari-Online.com - Apakah lubang hitam benar-benar ada? Untuk menjawabnya, Laura Mersini-Houghton, seorang fisikawan University of North Carolina di Chapel  ini punya pandangan kontroversial. Ia mengatakan, lubang hitam itu tidak ada, dan hal tersebut terbukti secara matematika.Secara sederhana, lubang hitam bisa didefinisikan sebagai sebuah obyek dengan gravitasi kuat di alam semesta. Karena pengaruh gravitasi tersebut, maka tidak ada satu pun yang bisa lari ketika sudah dipengaruhi gaya gravitasi, termasuk cahaya sekalipun. "Saya masih belum berhenti terkejut dengan hasil ini. Kita telah mempelajari masalah ini selama lebih dari 50 tahun dan hasil analisis ini membuat kita harus berpikir kembali," katanya. Diketahui, selama puluhan tahun, para ilmuwan beranggapan, lubang hitam terbentuk ketika sebuah bintang mengalami kolaps menjadi hanya sebuah titik di alam semesta. Fenomena ini disebut juga dengan singularitas. Sebagai gambaran, kita bisa membayangkan Bumi yang tiba-tiba mengecil menjadi hanya sebesar kacang.Saat lubang hitam terbentuk, ada semacam batas luar yang disebut horison peristiwa. Apa pun yang melewati batas itu kemudian akan "dimakan" oleh lubang hitam dan tak akan bisa kembali atau lari. Batas itu kerap disebut "point of no return."Kesimpulan bahwa lubang hitam tak ada sendiri didasarkan atas sanggahan Mersini-Houghton pada hasil riset Stephen Hawking pada 1974. Hasil riset itu menyatakan bahwa lubang hitam mengemisikan radiasi. Mersini-Houghton  memang setuju dengan Hawking. Ketika bintang kolaps, maka dia akan mengemisikan radiasi. Namun, lewat matematika, ia menemukan, saat bintang mengemisikan radiasi, maka bintang itu juga akan kehilangan massa. Kehilangan massa akan memperkecil densitas bintang yang kolaps. Kalau itu terus terjadi hingga densitas sangat kecil, maka lubang hitam dan horison peristiwa tidak akan bisa terbentuk. Mengetahui bahwa lubang hitam tidak akan bisa terbentuk lewat proses yang selama ini diyakini, Mersini-Houghton menyatakan bahwa lantas menyatakan, lubang hitam tidak ada. Memang, eksperimen bisa saja dilakukan untuk membuktikan apakah lubang hitam benar-benar ada. Namun, secara matematis ia mengatakan, sudah konklusif: lubang hitam tidak ada.  (Kompas)