Find Us On Social Media :

Tak akan Ada Cukup Makanan Bagi Dunia di Tahun 2050

By Lila Nathania, Kamis, 16 Oktober 2014 | 19:00 WIB

Tak akan Ada Cukup Makanan Bagi Dunia di Tahun 2050

Intisari-Online.com - Seiring dengan berjalannya waktu makin banyak jumlah manusia di bumi. Seperti yang sudah diprediksi oleh berbagai kalangan, hal ini akan menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya adalah tak akan ada cukup makanan bagi dunia di tahun 2050.

Menurut laporan Global Harvest Initiatice (GHI), pada tahun 2050 populasi manusia diprediksi akan mencapai angka minimal sembilan juta. Dengan jumlah sebesar itu kebutuhan akan makanan dan energi tidak akan mencukupi bila tidak ditingkatkan sejak sekarang.

Fakta ini diharapkan pihak GHI dapat mendorong semua pihak untuk melakukan perubahan. Negara-negara harus memprioritaskan sektor agrikultural dalam metode yang berkelanjutan. Problem ini bahkan bisa muncul lebih cepat per tahun 2030 jika tidak segera ditangani.

Menurut GHI, tidak melakukan apapun akan memperparah prediksi bahwa tak akan ada cukup makanan bagi dunia di tahun 2050. Para petani kecil dan miskin akan menjadi pihak yang paling menderita. Mereka harus memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat padahal harga bahan-bahan juga terus bertambah mahal.

Margaret Zeigler, Presiden Direktur GHI, juga mengatakan bahwa kebiasaan yang dilakukan manusia saat ini sangat merusak lingkungan. Jika kita terus memproduksi daging sapi di peternakan, emisi gas metana yang dilepaskan dari kotoran mereka akan makin meningkat.

Berbagai makanan berbahan dasar sapi, unggas, dan produk dari susu (keju, yogurt, es krim, dan lain-lain) sebenarnya sangat membebani industri makanan. Menurut Zeigler, sektor produksi makanan di dunia ini harus dibenahi jika kita ingin bertahan hingga masa depan.

Gabungan antara teknologi, inovasi, dan upaya konservasi harus dipikirkan matang-matang demi mendapatkan solusi untuk masalah masif ini. Solusi yang kelak ditemukan diharapkan dapat mematahkan prediksi bahwa tak akan ada cukup makanan bagi dunia di tahun 2050 (CNBC).