Find Us On Social Media :

Kepler 438b, Planet Alien Paling Mirip Bumi yang Pernah Ditemukan

By Ade Sulaeman, Kamis, 8 Januari 2015 | 18:45 WIB

Kepler 438b, Planet Alien Paling Mirip Bumi yang Pernah Ditemukan

Intisari-Online.com - Upaya pencarian planet baru yang dapat dihuni terus dilakukan. Baru-baru ini ditemukan sebuah planet yang diklaim sebagai “planet alien” paling mirip Bumi yang pernah ditemukan para peneliti. Planet yang dinamai Kepler 438b tersebut berada di konstelasi Lyra.

Ukuran planet yang ditemukan lewat penelitian astronom dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics tersebut berukuran sedikit lebih besar dari Bumi. Panas yang diterima dari bintangnya, yaitu bintang katai oranye, 40 persen lebih banyak dibanding Bumi menerima panas Matahari.

Astronom menilai ukurannya yang terhitung kecil dibanding planet-planet yang umumnya ditemukan membuat Kepler 438b sangat mungkin berupa planet batuan, seperti halnya Bumi. Dari sisi jarak, planet ini berada pada Zona Goldlilocks, jarak yang pas sehingga mungkin terdapat air dalam bentuk cair.

Penemuan unsur batuan dan air dalam bentuk cair di Kepler 438b, yang dianggap sebagai “planet alien” paling mirip Bumi yang pernah ditemukan, dianggap sebagai salah satu faktor terpenting agar suatu planet dapat mendukung kehidupan. Faktor lain yang wajib dimiliki antara lain adalah oksigen.

Jika dihitung dari Bumi, Kepler berjarak 470 tahun cahaya. Satu tahun di planet itu sangat singkat, hanya 35 hari. Dengan demikian, planet itu berevolusi terhadap bintangnya 10 kali lebih cepat dari Bumi.

Penemuan planet itu dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Astronomical Society di Seattle, Selasa (6/1/2014). Selain Kepler 438b, astronom juga menemukan 7 planet lain yang juga berpotensi mendukung kehidupan.

Temuan Kepler 438b, yang dianggap sebagai “planet alien” paling mirip Bumi yang pernah ditemukan, dianggap penting karena diharapkan akan ditemukan data yang lebih lengkap di masa depan.

Salah satu harapan tersebut bertumpu pada James Webb Telescope dan European Extremely Large Telescope yang kini sedang dibangun di Cile. Dengannya, manusia bukan hanya bisa menemukan planet baru, melainkan juga menganalisis atmosfernya. (kompas.com)