Find Us On Social Media :

Gympie-Gympie, Tanaman Beracun Paling Mematikan yang Ada Ditemukan di Indonesia

By Axel Natanael Nahusuly, Jumat, 30 Januari 2015 | 07:00 WIB

Gympie-Gympie, Tanaman Beracun Paling Mematikan yang Ada Ditemukan di Indonesia

Intisari-Online.com - Pernah mendengar nama tanaman, Gympie-Gympie? Uniknya tanaman beracun paling mematikan ini dapat ditemukan di Maluku, Indonesia dan juga wilayah Timur Laut Australia. Padahal tanaman ini biasanya tinggal di hutan hujan.

Dikutip dari Odittycentral, Minggu (25/1/2015), tanaman ini dikenal sebagai pembunuh anjing, kuda, dan manusia. Anda cukup beruntung jika dapat bertahan hidup jika terkena tanaman ini, karena rasa sakit yang timbul bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun.

Tanaman ini memang dikenal sebagai tanaman mematikan, bahkan jika tanaman ini sudah kering selama beratus-ratus tahun, bisanya juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Dapat tumbuh hingga dua meter, tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau, dan memiliki buah berwarna ungu. Setiap daun ditopang oleh batang, yang jika dilihat lebih dekat memiliki bulu halus. Bulu halus itulah yang digunakan oleh tanaman untuk menyengat dan menyalurkan bisa mematikan ke tubuh korbannya.

Jika anda bersentuhan dengan tanaman itu, maka bulu-bulu halus tanaman Gympie-Gympie akan menembus kulit anda, dan melepaskan racun moroidin. Kadang-kadang, hanya berada di dekat tanaman itu dan bernafas maka dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, bersin, dan mimisan yang mengerikan.

Gympie-Gympie seringkali menjadi ancaman bagi para pembuka hutan, surveyor dan penebang kayu. Itu sebabnya sebagian besar orang yang sudah mengetahui predikat yang disandang oleh Gympie-Gympietidak berani masuk ke teritori mereka tanpa menggunakan respirator, sarung tangan tebal dan tablet anti-histamin.

"Mengalami tersengat adalah rasa sakit terburuk yang anda dapat bayangkan. Seperti dibakar dengan asam panas dan listrik pada saat yang sama," ujar Entomologi dan Ekologi Marina Hurley.

Ia mengaku sempat disengagt oleh Gympie-Gympie ketika ia bertugas selama tiga tahun di Queensland Atherton Tableland. Dia adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas James Cook pada saat itu, dan tengah menyelidiki herbivora yang memakan tanaman penyengat tersebut.

"Reaksi alergi berkembang dari waktu ke waktu, menyebabkan gatal ekstrim dan gatal-gatal yang akhirnya diperlukan pengobatan steroid. Pada saat itu dokter menyarankan bahwa saya seharusnya tidak memiliki kontak lebih lanjut dengan tanaman dan saya tidak keberatan.Itulah Gympie-Gympie, tanaman beracun paling mematikan yang juga dapat ditemukan di Indonesia. (Tribunnews)