Find Us On Social Media :

Kerangka Bayi Kembar Tertua di Dunia Ditemukan di Semenanjung Siberia

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 11 Februari 2015 | 06:00 WIB

Kerangka Bayi Kembar Tertua di Dunia Ditemukan di Semenanjung Siberia

Intisari-Online.com - Seorang arkelog menemukan kerangka bayi kembar tertua di dunia di wilayah Semenanjung Siberia. Usia kerangka bayi itu kira-kira 7.700 tahun. Selain dianggap sebagai bukti kasus kematian bayi kembar pertama di dunia, penemuan ini juga diklaim sebagai salah satu bukti kematian ibu meninggal karena melahirkan bayi kembar yang pertama.

Terletak di komplek pemakaman prasejarah di Irkutsk, Rusia, makam ini sebenarnya telah digali tahun 1997 silam. Orang-orang sekitar menyebut komplek pemakaman ini dengan "Lokomotif"—karena letaknya berada di jalan kereta api Trans Siberian. Lantaran kawasan situs pemakamanan sebagian tertutup oleh pembangunan kota, proses penggalian belum sepenuhnya rampung. Sejauh ini, sebanyak 101 kerangka berhasil ditemukan di Lokomotif.

Pada 2012 lalu, Angela Lieverse, tim arkeolog dari University of Saskatchewan di Kanada, mengunjungi situs pemakaman tersebut. Di sana ia melihat kerangka yang sudah teridentifikasi berusia 20 tahun hingga 25 tahun ketika meninggal dengan seorang anak. Akan tetapi, saat Lieverse meneliti lebih lanjut, ia menyadari ibu muda itu tidak melahirkan satu anak saja, tetapi sepasang anak kembar.

Dari pantauan Lieverse, tulang bayi kembar itu terletak di bagian pinggul dan di antara paha sang ibu. Berdasarkan analisis, ibu itu meninggal karena mengalami trauma hebat saat menjalani proses persalinan. Di zaman modern seperti sekarang ini, ibu muda itu seharusnya menjalani operasi caesar lantaran nyawa sang ibu dan buah hati sama-sama sedang terancam.

Saat proses persalinan, salah satu dari bayi kembar itu berada pada posisi yang menyulitkan untuk keluar dari rahim sang ibu. Akhirnya, bayi kembar lainnya pun tertahan dan tidak dapat dikeluarkan.

Terlepas dari bagaimana bayi kembar tertua di dunia itu dilahirkan dan akhirnya meninggal, penemuan ini dinilai luar biasa karena kasus kematian saat melahirkan anak kembar masih sangat jarang bagi dunia arkeologi. Sementara itu, kematian ibu saat melahirkan adalah hal umum dalam prasejarah. Akan tetapi, bukti arkeologi yang menemukan wanita sekarat saat melahirkan masih sedikit.