Find Us On Social Media :

Penelitian: Melamun dapat Meningkatkan Kekuatan Otak

By Nadia Mardatilla Arif, Minggu, 1 Maret 2015 | 17:00 WIB

Penelitian: Melamun dapat Meningkatkan Kekuatan Otak

Intisari-Online.com – Para peneliti menemukan bahwa melamun bisa menjadi baik untuk Anda dan sebenarnya meningkatkan kinerja otak. Mereka berkata bahwa ketika sedang melamun, otak sebenarnya lebih efektif. Mereka percaya saat melamun, otak terbebaskan untuk memroses apa pun dengan lebih efektif.

Berdasarkan studi yang baru dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, pikiran yang melamun dapat memberikan keuntungan kognitif yang berbeda. Ilmuwan di Bar-Ilan University dapat menunjukkan sebuah stimulus eksternal dengan listrik tingkat rendah benar-benar dapat mengubah cara kita berpikir, proses pengukuran atau spontanitas, pengendalian diri, pemikiran, dan apa pun yang terjadi. Mereka menemukan bahwa keadaan ini bagus, efek simultan pada performa kerja. 

“Lebih dari 15-20 tahun terakhir, para ilmuwan menunjukkan bahwa –tidak seperti aktivitas neural biasa yang bergabung dengan kerja spesifik— melamun melibatkan aktivasi yang besar pada jaringan biasa dengan melibatkan banyak bagian otak,” Prof. Moshe Bar, bagian dari Universitas Gonda Multidisciplinary Brain Research Center mengatakan.

“Keterlibatan lintas otak ini mungkin dilibatkan dalam perilaku hasil, seperti kreativitas dan suasana hati, dan juga dapat berkontribusi pada kemampuan untuk tetap sukses, sementara pikiran menjadi tak tentu. "

Bar percaya bahwa hasil yang mengejutkan ini berasal dari konvergensi (pemusatan) dalam suatu wilayah otak yang tunggal, dari aktivitas spontan berupa ‘kebebasan berpikir’ dan pengendalian diri saat melamun.

Sementara itu umumnya diasumsikan bahwa orang memiliki kapasitas kognitif yang terbatas untuk memperhatikan, Bar mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa kebenaran mungkin lebih rumit.

"Menariknya, sementara rangsangan eksternal dari penelitian kami ditingkatkan, yaitu melamun daripada mengurangi kemampuan subjek untuk menyelesaikan tugas, hal ini menyebabkan kinerja tugas untuk menjadi sedikit membaik.

"Stimulasi eksternal benar-benar meningkatkan kemampuan kognitif subjek."

Peserta dilayani dengan rangsangan arus transkranial langsung (tDCS), sebuah prosedur non-invasif dan tidak menyakitkan yang menggunakan listrik tingkat untuk merangsang wilayah otak tertentu.

Selama treatment, para partisipan diminta untuk menanggapi dan merespon angka-angka yang muncul di layar monitor. Mereka juga secara berkala diminta untuk merespon pada layar ‘thought probe’ yang mereka laporkan – dalam skala 1 sampai 4 – sejauh mana mereka mengalami pemikiran spontan yang tidak berhubungan pada tugas numerik yang telah diberikan.

Sebagai titik perbandingan dan dalam percobaan terpisah, para peneliti menggunakan tDCS untuk merangsang korteks oksipital - pusat pemrosesan visual di belakang otak.

Mereka juga melakukan studi kontrol di mana tidak ada tDCS digunakan.

Sementara kejadian yang dilaporkan sendiri, melamun dalam kasus oksipital dan stimulasi sham tidak berubah, justru jauh meningkat ketika rangsangan ini diaplikasikan pada lobus frontal.

"Hasil penelitian kami melampaui apa yang dicapai sebelumnya, studi berbasis fMRI.” Ungkap Bar. "Mereka menunjukkan bahwa lobus frontal memainkan peran kausal dalam produksi perilaku melamun." (Dailymail.co.uk)