Find Us On Social Media :

Apakah Serangga Bisa Merasakan Sakit?

By Monalisa Darwin D, Minggu, 24 Mei 2015 | 12:00 WIB

Apakah Serangga Bisa Merasakan Sakit?

Intisari-Online.com - Sudah sejak lama, para ilmuwan dan pakar biologi memperdebatkan pertanyaan tentang apakah serangga bisa merasakan sakit? Tentunya hal ini sulit dijawab, karena kita tidak tahu secara pasti apa yang dirasakan serangga dan apakah mereka merasakan sakit.

Rasa sakit membutuhkan kapasitas emosi. Rasa sakit juga merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual dalam sebuah kerusakan. Rasa sakit juga lebih dari sebuah rangsangan saraf. International Association for the Study of Pain pun mengatakan bahwa seseorang dapat merasakan sakit dengan tidak ada penyebab fisik. Tanggapan kita terhadap rangsangan yang tidak menyenangkan dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman masa lalu.

Sistem saraf setiap hewan adalah berbeda-beda. Serangga tidak memiliki struktur neurilogis yang dapat menerjemahkan stimulus atau rangsangan negative menjadi pengalaman emosional. Manusia memiliki reseptor rasa sakit yang kemudian mengirimkan sinyal melalui saraf tulang belakang dan otak kita. Selanjutnya di dalam otak, thalamus mengarahkan sinyal rasa sakit ke daerah berbeda untuk diinterpretasi. Serangga tidak memiliki struktur ini, sehingga mereka tidak memproses rangsangan fisik emosional.

Kita, manusia, akan belajara dari pengalaman rasa sakit yang kita dapatkan. Ketika kita merasa sakit karena suatu hal, maka kita akan menghindari untuk terjadi lagi. Perilaku serangga berbeda, sebagian besar merupakan fungsi genetika. Serangga deprogram untuk berperilaku dengan cara tertentu. Umur serangga juga pendek, sehingga manfaat pembelajaran individu dari pengalaman rasa sakit diminimalkan.

Mungkin bukti yang paling jelas bahwa serangga tidak merasakan sakit dapat dilihat dengan pengamatan perilakunya. Misalnya, ketika serangga menanggapi cedera. Serangga idak lemas ketika salah satu kakinya rusak, serangga dengan perutnya yang hancur masih bisa terus makan serta kawin.

Serangga dan hewan tidak bertulang belakang lainnya tidak merasakan dan mengalami sakit seperti kita. Namun, ini tidak berarti mereka dapat diperlakukan secara tidak layak seperti makhluk hidup lainnya. (about.com)