Intisari-Online.com - Selama ini kodok yang umum kita temui biasanya berukuran lebih dari 5 cm. Namun, tujuh spesies baru kodok mini yang ditemukan di Brazil ini cukup unik karena semuanya hanya sekecil kurang dari 1 centimeter saja.
Para ilmuwan berhasil menemukan tujuh spesies baru kodok mini setelah lima tahun mengeksplorasi hutan rimba Brazil. Ketujuh kodok ini berasal dari genus Brachycephalus. Hewan-hewan mungil ini hidup di habitat hutan hujan yang berada di dataran tinggi.
Tujuh nama spesies baru tersebut adalah Brachycephalus mariaeterezae, Brachycephalus olivaceus, Brachycephalus auroguttatus, Brachycephalus verrucosus, Brachycephalus fuscolineatus, Brachycephalus leopardus, dan Brachycephalus boticario. Semua kodok mini tersebut kini terancam keberadaannya karena tingginya tingkat penebangan liar di hutan-hutan Brazil.
Para ilmuwan penemu kodok-kodok ini mengaku sangat kesulitan saat mencari ketujuh spesies Brachycephalus tersebut. Genus ini sendiri pertama kali ditemukan tahun 1842. Dalam 15 tahun terakhir, peneliti berhasil menemukan setengah dari seluruh spesies Brachycephalus yang diketahui. Hal ini membuat para ilmuwan menduga di alam liar kemungkinan masih banyak spesies lain dari genus ini yang belum diketahui.
Tujuh spesies baru kodok mini yang ditemukan di Brazil tersebut memiliki warna-warna yang terang. Sejauh ini peneliti menduga warna mencolok tersebut menandakan adanya racun tetrodotoxin pada tubuh kodok-kodok tersebut (CNNIndonesia).