Find Us On Social Media :

Inikah yang Mungkin Terjadi pada 30 Juni 2015, saat Satu Hari Lebih dari 24 Jam?

By Ade Sulaeman, Selasa, 23 Juni 2015 | 18:00 WIB

Inikah yang Mungkin Terjadi pada 30 Juni 2015, saat Satu Hari Lebih dari 24 Jam?

Intisari-Online.com - Para ilmuwan memastikan bahwa pada 30 Juni 2015, kita akan mengalami hari yang tidak biasa. Hal ini disebabkan waktu dalam satu hari akan lebih dari 24 jam, lebih tepatnya satu detik. Untuk itu, muncul beberapa hal yang mungkin terjadi pada 30 Juni 2015, saat satu hari lebih dari 24 jam.

Penambahan waktu pada tanggal tersebut, total menjadi 31.536.001 detik, dibutuhkan agar waktu manusia tetap sinkron dengan gerakan bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari. Hal ini disebabkan pada dasarnya bumi berputar dengan kecepatan yang cenderung melambat.

“Apalah artinya satu detik dalam kehidupan kita?” Jika pertanyaan tersebut muncul dalam pikiran kita, tentu tidak ada salahnya. Namun, jika merujuk pada para ahli, waktu tersebut memiliki dampak yang lebih dari yang kita bayangkan.

Sistem komputer, navigasi, GPS, satelit, dan teknologi modern lainnya akan mengalami dampak yang cukup besar akibat “satu detik” ini. Bila tidak diantisipasi dengan baik, penambahan satu detik pada sistem komputer akan menimbulkan kekacauan di berbagai bidang.

Tidak percaya? Simak saja kasus nyata yang terjadi pada tahun 2012. Sistem Amadeus yang bertanggung jawab pada sistem booking maskapai penerbangan Qantas di Australia mengalami error. Akibatnya, terjadi ratusan delay penerbangan.

Sejumlah situs seperti  Yelp, Reddit dan LinkedIn juga mengalami crash. Begitu juga dengan pengguna sistem operasi Linux.

Dampak-dampak inilah yang menimbulkan wacana pembatalan rencana penambahan waktu satu detik tersebut.

November 2015 nanti, pada pertemuan tahunan International Telecommunication Union, para ahli akan bertemu untuk membahasnya.

Apakah detik kabisat tahun ini akan menjadi yang terakhir sepanjang sejarah? Belum bisa ditebak. Perdebatan mungkin akan berlangsung lama.

Astronom dari Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, mengungkapkan bahwa sinkronisasi waktu manusia dengan apa yang terjadi di jagat raya tetap perlu.

"Presisi waktu itu penting. Untuk keperluan sains dan teknologi yang andal, bagaimanapun juga harus dilakukan sinkronisasi," kata Moedji kepada Kompas.com, Senin (22/6/2015).

(kompas.com)