Matematika Telah Menemukan Jawaban untuk Cinta Sejati

Moh Habib Asyhad

Penulis

Matematika Telah Menemukan Jawaban untuk Cinta Sejati

Intisari-Online.com -Matematika bisa merumuskan cinta sejati, selama ini sepertinya bualan saja. Namun jagoan matemika asal University Collage London menemukan pembenarannya. Ia menganggap bahwa matematika telah menemukan jawaban untuk cinta sejati.Lebih dari itu, matematika juga telah memecahkan pertanyaan klasik filsuf dan penyair Carrie Bradshaw tentang apa itu cinta sejati? Atau, bagaimana cinta bisa bertahan? Jawabannya sederhana sederhana: jika kita ingin hubungan kita bertahan hingga akhir, kita harus bersikap baik satu sama lain. Benar. Kedengarannya memang sangat sederhana—dan klise! Tapi rumus matematika telah mengilustrasikannya dengan baik melalui grafik. Matematika menunjukkan grafis yang menunjukkan pasangan yang sehat dan yang tidak sehat/Metro.co.uk

Penelitian ini dilakukan oleh pakar matematika terkemuka Hannah Fry. Ia mengatakan, prediktor terbaik dari hubungan jangka panjang adalah bagaimana perilaku positif atau negatif masing-masing orang dalam pasangan itu. Dalam bukunya, Mathematics of Love, Fry membahas karya psikolog John Gottman yang mengamati ratusan pasangan dan mencatat ekspresi wajah mereka, detak jantung, tekanan darah, dan kata-kata yang mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari.

Amatan itu menemukan, pasangan yang baik satu dengan yang lain memiliki risiko rendah untuk berpisah. Sementara yang gemar melalukan tindakan negatif, risiko berpisah cukup besar. Fry menegaskan, dalam hubungan di mana kedua pasangan bahagia, mereka menganggap perilaku buruk pasangan sebagai hal yang biasa. Misalnya, seorang istri menganggap dengkuran suaminya dikarenakan stres atau kondisi tempat tidur yang buruk.

“Dalah hubungan negatif, bagaimanapun juga, situasinya terbalik. Perilaku buruk dianggap melanggar norma. Seorang suami, misalnya, menganggap dengkuran istri itu ciri khas, dan itu tanda keegoisan,” tutur Fry.

Gottman dan James Murray menemukan bahwa pengaruh pasangan ke pasangan yang lain adalah faktor yang paling penting. Jika suami berpikir positif, seperti tidak membuat lelucon ketika si istri salah, istri kemungkina besar akan bereaksi positif kepadanya. Begitu juga sebaliknya. (Metro.co.uk)