Find Us On Social Media :

Fosil Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Kulit Kepompong di Semenanjung Antartika

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 16 Juli 2015 | 18:15 WIB

Fosil Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Kulit Kepompong di Semenanjung Antartika

Intisari-Online.com - Fosil sperma tertua di dunia ditemukan di kulit kepompong di Semenanjung Antartika. Fosil tersebut ditemukan secara tidak sengaja ketika seorang ilmuwan tengah meneliti kulit kepompong ulat yang berukuran 0,8 milimeter di Pulau Seymour, Semenanjung Antartika.

“Fosil itu ditemukan secara tidak sengaja. Waktu itu kami sedang menganalisis fragmen struktur kepompong dan berusaha memperbesar gambarnya. Saat itulah kami melihat ada sesuatu yang terlihat seperti sperma,” ujar Benjamin Bomfleur, pakar paleobotani di Swedish Museum of Natural History.

Setelah diteliti lebih seksama, fosil sperma tertua itu terlihat seperti cacing atau lintah yang sedang berenang di perairan.

Melalui berbagai penyelidikan, akhirnya diketahui bahwa sperma itu dikeluarkan oleh makhluk melata sejenis cacing tanah dan lintah bernama latin Clitellata annelids. Makhluk itu diperkirakan hidup pada 50 juta tahun yang lalu, di periode Eosen.

Uniknya, sperma itu dapat bertahan dan membentuk fosil karena sel itu sempat terperangkap di kulit kepompong yang lunak. Lambat laut, sperma itu ikut mengeras seiring dengan mengeras kulit tersebut. “Spermatozoa, sel yang sangat halus dan sulit bertahan, itu biasanya jarang didapat hingga berbentuk fosil,” tambah Benjamin seperti dilansir oleh The Guardian.

Berita kurang baiknya, meski terlihat utuh, fosil sperma itu ternyata tidak menghasilkan materi organik yang dapat menjadi bahan identifikasi seperti DNA. Meski demikian, dengan ditemukannya fosil ini, para ilmuwan berharap bisa menemukan lebih banyak lagi fosil-fosil aneh terkait sel sperma dan mikroorganisme lainnnya, demi mengetahui sejarah evolusinya.